Aliansi Mahasiswa Pertanian Malang Tolak Kebijakan Fakultas,

Keterangan : Mahasiswa membubuhkan tandatangan menolak kebijakan pihak fakultas (Foto : Yasin) 

Menaratoday.com - Malang

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, dikemukakan bahwa tujuan pendidikan nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan ini sebenarnya sudah menjadi ukuran dan pandangan yang harus dijadikan pedoman pengembangan pendidikan, apalagi kampus unisma ini membawa jargon ‘Dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia”.

Keterangan Gambar : Mahasiswa tebarkan spanduk penolakan dari fakultas (Foto : Yasin)

"Fakultas pertanian membuat kebijakan tambahan dengan menjadikan pembelian majalah radix seharga Rp 20.000 sebagai persyaratan untuk UAS (diwajibkan), padahal dalam pedoman akademik yang diberlakukan oleh Universitas terdiri dari heregistrasi dan memenuhi daftar hadir minimal 75%. Dikeluarkannya kebijakan dekan tersebut, sebenarnya menyalahi kerangka rasio mahasiswa yang seakan antara kebijakan dengan pemaksaan serta pendidikan dengan penindasan itu tidak ada bedanya."

Menurut perwakilan dari mahasiswa, "mahasiswa fakultas pertanian mulai digelisahkan dengan kebijakan fakultas yang dianggap kurang masuk akal, karena mulai dijadikan sebagai ladang bisnis. Memang tidak berat hanya mengeluarkan uang dengan nominal Rp 20.000. Tetapi garis besarnya, seakan-akan UAS yang akan dihadapi tak akan terlaksana hanya karena adanya jual beli majalah tersebut.  Mahasiswa, bukan ekor dari fakultas yang hanya mengangguk dengan kebijakan apapun yang dikeluarkan," ungkapnya.

"Harusnya pihak fakultas memberi arahan dalam pemasaran bukan mengorbankan mahasiswanya sendiri dalam ladang  bisnis yang tidak mempertimbangkan pihak lain, dengan cara berfiskusi atau bertukar pendapat dengan pihak-pihak akademik."(yasin)
Lebih baru Lebih lama