Keterangan gambar : Kepala Sekolah MAN Muara Bulian Batanghari (Foto : Idham)
MenaraToday.com - Batanghari :
Madrasah Aliyah Negeri Muara Bulian Batanghari siap menjadi peyelenggara USBN UNBK 2019.
Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah MAN Muara Bulian, Raden Ahmad saat di temui di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2019).
"Setiap tahun dari dimulainya pelaksanan ujian berbasis komputer MAN Muara Bulian selalu menjadi penyelenggara USBN UNBK, walau ada kendala namun kami dari pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan Kementrian Agama untuk kelancaran program tersebut, kami tetap siap walau kendalanya kami masih kekurangan fasilitas server dan komputer. Dari awal penyelenggaraan kami sudah menyurati Kementrian Agama pusat untuk usulan pengadaan komputer tetapi sangat di sayangkan di Kemenag tidak adanya aturan yang menjadi arahan untuk pengadaan fasilitas tersebut" ujarnya.
Raden Ahmad juga mengatakan dengan usulan yang telah dilayangkan itu, pihaknya di arahkan Kemenag untuk menggunakan anggaran dana bos , karena dalam jurnik bos ada aturan yang memperbolehkan untuk pengadaan komputer sebagai fasilitas kegiatan belajar sebanyak 10 unit.
MAN Muara Bulian masih kekurangan fasilitas komputer sebanyak 20 unit, Kami dari pihak sekolah juga tidak bisa memaksakan diri untuk harus memenuhi kekurangan tersebut, Karena itu jika dana BOS yang kami konsentrasikan untuk beli komputer berarti kegiatan sekolah yang lain tidak terlaksana, maka dari itu kami beli perangkat komputer secara estapet tahun ini mungkin akan kami adakan sebanyak lima buah dulu dan mungkin tahun depanya lagi baru kami beli melalui dana bos yg ada" katanya
MAN Muara Bulian sudah bersosialisasi untuk penyelenggaraan USBN ini dan berkonsultasi pada pihak komite juga Kemenag Batanghari, untuk menutupi kekurangan fasilitas komputer tersebut dapatlah suatu keputusan untuk meminjam komputer kepada murid yang memiliki komputer pribadi masing masing.
"Alhamdulillah murid MAN Muara Bulian sangat tidak keberatan akan usulan pihak sekolah" kata Raden Ahmad.
Raden juga menambahkan bahwa tidak ada sekolah yang tidak butuh biaya jika ada yang namanya sekolah bebas biaya itu omong kosong belaka .
"Tergantung pemerintahlah lagi harus bagaimana cara menyikapinya dan memberikan bantuan dan juga solusi akan apa yang menjadi kebutuhan wajib yang di sangat di harapkan oleh elemen-elemen pendidikan yang ada di daerah daerah khususnya di propinsi jambi"ujar Raden (Idham)