MenaraToday.com - Padangsidimpuan :
Pembangunan Gudang Sabun di jalan Bypass, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan dianggap sangat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar yang mengaku seluruh isi rumahnya sudah dibalut debu.
Selain berdebu, bahan material pembangunan gudang itu terlihat berserakan di badan jalan yang diperkirakan ketebalannya kurang lebih 20 cm dan sangat rawan bagi pengendara yang melintas apalagi di musim penghujan tentunya badan jalan akan sangat licin
Ismiati (38) salah satu warga pemilik warung kopi di sekitaran pembangunan gudang sabun tersebut ketika di jumpai wartawan mengaku kesehatannya dan anak-anaknya sangat terganggu akibat debu, selain itu ia juga mengaku hampir bangkrut akibat warungnya berdebu hingga tak ada lagi orang yang mau minum kopi di tempatnya.
"Semenjak pembangunan gudang itu, kesehatan kami sangat terganggu,anak-anak sudah pada batuk - batuk yang saya khawatirkan nantinya TBC dan selain itu usaha warung kopi saya juga sudah terancam bangkrut dari yang dulunya ramai pengunjung namun akibat debu timbunan dan pengerukan yang dilakukan perusahan itu semua pengunjung warung saya satu persatu pindah ke daerah lain
Pantauan awak media ini ketika menyambangi lokasi, Jum'at (15/2/2019) terlihat jelas debu sudah menyelimuti daerah itu, Rumah Warga dan bahkan dedaunan Pohon pun sudah dibalut debu, menurut warga sekitar sudah berulangkali menyampaikan keluhan mereka ke pihak Kontraktor namun tidak pernah di tanggapi
"Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan kami sejak penggalian tanah itu di mulai tahun 2018 lalu namun tidak pernah direspon oleh pihak perusahaan, tolong bantu kami dek sampaikan keluhan kami ke pak Walikota Padangsidimpuan, "ujar Nurhalimah
Sementara Anggota DPRD Kota PadangsidimpuanTimbul Simanungkalit ketika dimintai tanggapanya terkait keluhan masyarakat tersebut, sangat menyayangkan sikaf pihak Kontraktor yang bekerja tanpa memikirkan efek Negative terhadap warga sekitar
"Saya minta pihak Kontraktor untuk mengkaji ulang bagaimana sistem pengerjaan nya agar tidak merugikan masyarakat sekitar baik itu pengendara, "tutupnya (ucok siregar)