Alat Berat Dan Mobil Dumtruck Pengerukan Tanah Rampas Hak Pengguna Jalan


MenaraToday.com - Padangsidimpuan :

Pembangunan Gudang Sabun di jalan Bypass, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan terus menjadi sorotan warga dan Pengendara yang melintas di Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) tersebut.


Pasalnya Alat berat (Becoe) dan Puluhan Dumtruck kontraktor pembangunan yang sesuai info nya akan dijadikan gudang sabun tersebut seolah terlihat menguasai badan jalan tanpa memikirkan kelancaran arus lalu lintas, anehnya meski menurut warga setempat, aktivitas pengerukan tanah tersebut sudah berlangsung sejak 2018 yang lalu dan belum ada tindakan yang berarti dari pihak yang berwenang untuk menertibkan aktivitas yang dianggap meresahkan tersebut.

Pantauan awak media ini, Kendaraan yang melintas harus rela antri menunggu mobil Dumtruck pengangkut tanah siap membongkar muatannya terlebih dahulu baru bisa lewat sebab mobil-mobil tersebut saat membongkar muatan dalam posisi melintang di badan jalan, hingga tak bisa di lewati

"Aneh rasanya melihat mobil Dumtruck dan alat berat mereka yang seolah seenak perut mereka, seperti yang kita lihat posisi mobil mereka melintang di badan jalan, otomatis kami tidak bisa lewat,anehnya koq tidak ada tindakan dari pihak yang berwenang ya, "ujar salah satu sopir truck yang melintas dengan penuh tanya

Hal tersebut sebelumnya diberitakan Selain berdebu Bahan material pembangunan gudang itu terlihat berserakan di badan jalan yang diperkirakan ketebalannya kurang lebih 20 cm dan sangat rawan bagi pengendara yang melintas apalagi di musim penghujan tentunya badan jalan akan sangat licin

Ismiati (38) salah satu warga pemilik warung kopi di sekitaran pembangunan gudang sabun tersebut ketika di jumpai wartawan mengaku kesehatannya dan anak-anaknya sangat terganggu akibat debu,selain itu ianya juga mengaku hampir bangkrut akibat warungnya berdebu hingga tak ada lagi orang yang mau minum kopi di tempatnya

"Semenjak pembangunan gudang itu, kesehatan kami sangat terganggu,anak-anak sudah pada batu-batuk yang saya khawatirkan nantinya TBC dan selain itu usaha warung kopi saya juga sudah terancam bangkrut dari yang dulunya ramai pengunjung namun akibat debu timbunan dan pengerukan yang dilakukan perusahan itu semua pengunjung warung saya satu persatu pindah ke daerah lain

"Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan kami sejak penggalian tanah itu di mulai tahun 2018 lalu namun tidak pernah direspon oleh pihak perusahaan, tolong bantu kami dek sampaikan keluhan kami ke pak Walikota Padangsidimpuan, "ujar Nurhalimah 

Sementara Anggota DPRD Kota PadangsidimpuanTimbul Simanungkalit ketika dimintai tanggapanya terkait keluhan masyarakat tersebut, sangat menyayangkan sikaf pihak Kontraktor yang bekerja tanpa memikirkan efek Negative terhadap warga sekitar 

"Saya minta pihak Kontraktor untuk mengkaji ulang bagaimana sistem pengerjaan nya agar tidak merugikan masyarakat sekitar baik itu pengendara, "tutupnya (ucok siregar) 
Lebih baru Lebih lama