Banyak Terdapat Kejanggalan, Surat Desa Marubun Diduga 'Direkayasa'


Menaratoday.com - Sergai :


Adanya dugaan "Rekayasa" soal urusan tanah yang dibeli Nasrun (60) Warga Silapu Desa Marubun, dari Baru Sitorus Mandor di PT Brigstone, Warga Nagur Pane, Kecamatan Sipispis, yang diminta Nasron agar dibuatkan atas nama anak kandungnya Suryana, namun surat tanahnya tidak pernah dibuat oleh pemerintahan Desa Marubun, diduga surat tersebut "Disulap" menjadi nama Kamil Saragih. Dugaan tersebut semakin bertambah dengan adanya kejanggalan pada surat yang dibuat Pemerintahan Desa Marubun, diantaranya adanya surat pernyataan Tanggal 23 Oktober 2019 atas nama Suryana, yang tidak diakui oleh Suryana karena ianya merasa tidak ada menandatangani surat tersebut, anehnya lagi nama yang tertera diatas materai bukan Suryana, tetapi atas nama Sriyana, dan surat pernyataan tersebut terlihat tidak dibubuhi saksi. 

"Aku gak pernah nandatangani surat pernyataan bang, lagian kok beda yang diatas Suryana yang dibawah Sriyana, Nama ku Suryana yang sesuai KTP" Ucap Suryana. 

Endang Suhefni, Kades Marubun ketika dikonfirmasi Menaratoday.com terkait hal itu baru - baru ini mengatakan adanya kesilapan soal surat tersebut.

"Iya pas nya itu, itu memang silap lah" Ucap Endang. 

Ketika ditanya adanya kesamaan Tanggal surat pernyataan Suryana dengan Tanggal surat jual beli Kamil Saragih kepada orang lain padahari yang sama, Endang Suhefni menjelaskan "Memang iya pas disini dia" Terang Endang.

Gawatnya, pernyataan Endang tersebut bertolak belakang dengan adanya bukti kwitansi pembayaran panjar ganti rugi sebidang tanah yang diterima Kamil Saragih, tertulis tanggal 09 Oktober 2018.

Terpisah, Rabu (27/02/2019)  Pantauan Menaratoday.com, masalah ini Dimusyawarahkan Dikantor Desa, namun ditunda karena belum ada titik temu "Iya tadi kami diundang ke kantor Desa, Saya menyaksikan waktu pembayaran, kalau udah beres dibayar tentunya dikasikan suratnya kan selesai, ini kok terus main oper gitu" Ucap Samin Damanik. 

Ditempat yang sama, Nasrun mengungkapkan rasa kecewa nya, "Saya kan menuntut hak saya, beli tanah sampai sekarang suratnya belum keluar, tanah itu kok jadi atas nama orang lain" Keluh Nasrun. (Irlan.S)
Lebih baru Lebih lama