Menaratoday.com - Malang :
Sikap penolakan terkait anggaran untuk pengadaan mobil dinas (mobdin) dipatok senilai Rp 5,08 miliar dengan perkiraan per satu unit mobil seharga Rp 1,2 miliar sekelas harga mobil mewah tersebut, dinilai sangat mencederai warga Malang yang mana diduga sarat dengan penyimpangan atau korupsi.
:Sebenarnya mobil dinas yang sekarang, masih layak untuk digunakan tapi pemerintah sangat memaksakan untuk membeli mobil dinas yang baru dengan nilai 'sangat fantastis' di sini kita sebagai warga kota Malang sangat kecewa dengan pemerintahan baru ini" ujar Ketua Warung Budaya, Cahyadi.
Cahyadi, juga sangat menyesalkan adanya niat pemerintah kota Malang untuk membeli mobil dinas baru yang dinilai sangat tidak penting, karena mobil dinas yang ada masih layak pakai.
"Masyarakat kota Malang masih sakit hati dengan kasus korupsi yang terjadi di kota Malang, hal ini malah akan menghamburkan anggaran sampai 5,08 M hanya untuk membeli 5 (lima) mobil dinas baru. Pemerintah sekarang seharusnya lebih mendahulukan masyarakat kota Malang," ungkapnya.
Komunitas warung budaya, mendesak pihak DPRD kota Malang agar segera membatalkan pengadaan kendaraan dinas dan mengunakan anggaran pemerintah untuk kepentingan masyarakat Malang, karena masih banyak yang lebih penting untuk masyarakat kota Malang.
"DPRD harus fokus melakukan optimalisasi terhadap peran dan fungsi kedewanannya, terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pertanggung jawaban penggunaan anggaran publik (APBD) dengan tranparan dan mengedepankan kebutuhan masyarakat Malang" katanya.
Sementara itu Ki samber, Berharap ketua dewan segera melakukan evaluasi rencana pembelian mobil baru untuk pemerintahan kota Malang.
"Bila masih memaksakan saya dan komunitas yang tergabung di warung budaya akan melakukan aksi protes di depan gedung DPRD Malang dan Balai kota Malang," ujarnya. (Yasin)