MenaraToday.com - Asahan :
Karena belum mendapatkan jawaban dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Ratusan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Kesehatan yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Gerakan Nasional Perawat Honor Indonesia (GNPHI) Kabupaten Asahan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Asahan, Jalan Jendral Sudirman, Kisaran, Asahan, Sumut, Jumat (22/2/2018) pagi.
"Kami Tega Kerja Sukarela yang tersebar hampir di seluruh Rumah Sakit dan perwakilan Puskesmas yang ada di Asahan menuntut agar Kepala Dinas Kesehatan
Asahan bertanggung jawab penuh terkait penerimaan tenaga kontrak yang baru disebar dengan total lebih kurang 150 orang di seluruh Puskesmas.
Ketua PPNI Asahan, Edy Syahputra Lubis dalam orasinya mengatakan bahwa Kadis Kesehatan terkesan tertutup dan tidak transparan dalam hal perekrutan tenaga kontrak yang yang dinilainya sangat sarat akan Kolusi dan Nepotisme.
"Kami hadir ke Kantor Bupati ini bukan tanpa tujuan, kami menuntut agar Bupati Asahan segera mengevaluasi kinerja dari dr. Aris Yudhariansyah yang kami anggap hari ini jelas-jelas sangat mencederai semangat keterbukaan, karena tidak melalui tahapan yang sesuai dengan norma hukum dan etika keprofesian", tegas Edi dalan orasinya.
Massa yang menyebutkan aksi demo tersebut sebagai aksi 222 diterima oleh Sekdakab Asahan, Taufik ZA Siregar yang mengatakan kepada para TKS dan disakaikan oleh Ketua PPNI Asahan, Edi Syahputa Lubis yang di dampngi Ketua GNPHI Asahan, Rosihan Marpaung
Terpisah, Sekretaris GNPHI Asahan, Ervina Brahmana dalam keterangannya menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa kali ini dilandasi dengan semangat kebersamaan dan mengambil tema yang sesuai dengan tanggal dan bulan hari ini yakni 222. Ia juga mengajak kepada pemangku kepentingan khususnya Bupati Asahan agar pro aktif memperjuangkan nasib para pengabdi masyarakat yang bertahun-tahun bahkan puluhan tahun tidak menerima honor/gaji.
"Aksi ini kami namakan Aksi 222, karena kebetulan ini juga harinya sangt bagus yakni Jum'at, semoga dihari yang penuh berkah ini kami berharap kiranya para pemangku kepentingan tergugah dan sesegera mungkin dapat menawarakan solusi terbaik buat para rekan-rekan yang hadir disini" ungkap Ervina.
Sementara itu, Sekdakab Asahan, Taufik Z.A. Siregar ketika menemui para pengunjukrasa menyampaikan bahwa sampai hari ini Pemkab Asahan tidak mengetahui terkait adanya penerimaan TKS yang jumlah mencapai 300-an orang dan tersebar di beberapa Rumah Sakit dan seluruh Puskesmas di Asahan.
"Saya mewakili Bupati Asahan, ingin menyampaikan bahwasanya sampai hari ini Bapak Bupati Asahan tidak mengetahui terkait dengan perekrutan TKS yang sudah puluhan tahun ini dan kesemuanya itu menjadi kewenangan dan tanggungjawab dari Dinkes Asahan" ungkap Taufik.
Lebih lanjut, Taufik juga berpesan kepada seluruh TKS agar bersabar karena sedang menunggu hasil penyelidikan dari Inspektorat terkait dugaan yang dialamatkan kepada Kadis Kesehatan Asahan tersebut.
"Para Bapak/Ibu disini diharapkan agar bersabar, seminggu kedepan kemungkinan besar akan keluar hasil dari pemeriksaan Inspektorat. Apakah ada indikasi seperti yang yang para Bapak/Ibu sampaikan kepada kami, dan aspirasi dari Bapak/Ibu akan kami sampaikan ke Bapak Bupati Asahan", tandas Taufik (Adjie)