Hidup Sebatang Kara, Nek Utin Tinggal Di Gubuk Reot Tanpa Listrik


MenaraToday.com - Cianjur :

Diusianya yang 3/4 abad lebih, seorang nenek tua renta, Utin (78) warga kampung Cijambe, RT 003/002, Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak, Cianjur Selatan, Jawa barat, tinggal sebatang kara digubuk reyot tanpa penerangan cahaya listrik.

Demi memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bekerja menjadi kuli serabutan di tetangganya, 'itu pun kalau ada yang menyuruhnya'.

Yang paling miris nenek tua renta itu, belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik Rutilahu, PKH, juga Lisdes.

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media baru-baru ini, rumah nenek Utin memang pernah diajukan oleh ketua RT ke desa, tapi sampai saat ini belum mendapatkan bantuan, dan  pemerintah setempat pun seolah menutup mata.

Salah seorang tokoh pemuda Kadupandak Imam Kimpe (42), menjelaskan bahwa Nenek Utin hidup sebatang kara, ia tak punya anak dan tinggal di gubuk tua yang reyod sendirian, atap rumahnya pun pada bocor.

"Kasihan sekali nenek Utin diusia senjanya, ia hidup sebatang kara menempati rumah yang tidak layak huni. Seingat saya, ia belum pernah mendapatkan bantuan baik itu bantuan Rutilahu, PKH, juga lisdes padahal seharusnya memang layak untuk mendapatkan bantuan itu. Yang membuat saya heran,  kenapa kok dibiarkan seperti ini," Katanya. 

Lanjut Imam, kalau musim hujan rumah nek utin kerap kali kebanjiran sebab atap rumahnya pada bocor.

"Nenek utin sering nagis karena tidak ada sanak sodara yang bisa membetulkan atap rumahnya, kalau siang masih mending ada tetanga yang mau bantu-bantu, tapi menjelang malam dikala hujan. Ia hanya bisa nagis dan pasrah, terkadang ia menginap dirumah tetangganya (Yeni). Untuk makan pun  suka dikasih sama tetangganya. Selaku tokoh pemuda dengan segala keterbatasan ini, saya berharap semoga nek Utin segera mendapatkan bantuan baik dari pemerintah maupun para dermawan," Pungkasnya.

Sementara saat dihubungi awak media melaui telepon seluler ketua RT 003/002 Kampung Cijambe Dedih (54) membenarkan adanya warga yang hidup sebatang kara tinggal digubuk yang tak layak huni serta belum pernah mendapatkan bantuan Rutilahu, lisdes dan PKH.

"Kami sudah  berusaha dengan mengajukannya ke pemerintah Desa, tapi sampai saat ini belum ada jawaban. Selain itu juga, tetangganya juga sering membantu nek Utin makan sehari-harinya. Untuk bantuan  raskin, nek Utin memang suka dapat tapi hanya raskin saja, nah untuk yang lainya belum dapat," Kata dia.

Dedih berharap, yah tentunya kami menginginkan supaya pemerintah daerah dan pusat bisa membantu kehidupan nek Utin warga kami yang serba kesusahan.

"Atas nama warga Kadupandak, kami berharap semoga nenek utin mendapatkan bantuan, karena nek Utin sangat layak untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah baik daerah dan pusat," Pungkasnya. (SN)
Lebih baru Lebih lama