MenaraToday.com - Taput :
Seorang wanita tua, Oppung Ronia boru Pasaribu (75), warga Parsalakan, Desa Pansurnapitu, Kecamatan Siatas Barita, Taput. menjadi korban perampokan disertai kekerasan yang terjadi di kebun salak miliknya di Desa Pancur Napitu, Senin (18/3/2019) sekira pukul 18.30 Wib.
Informasi yang berhasil di himpun, Kamis (21/3/2019) akibat perampokan tersebut anting-anting wanita renta ini pun hilang dan korban pun mengalami luka bacokan.
"Korban mengalami luka bacokan hingga jari tangannya terputus dan kita masih melakukan pendalaman serta melakukan penyelidikan kasus ini" ujar Kapolres Taput melalui Humas Polres Taput, Aiptu Sutomo Simaremare.
Simaremare juga menyebutkan pelaku di duga dua orang yakni seorang pria dan seorang wanita yang ingin menambil harta milik korban.
" Sebelum kejadian, korban sedang berada di ladang salaknya. Korban didatangi kedua pelaku yang berpura-pura hendak membeli salak dari kebun Ronia. Tampa menaruh curiga, korban langsung beranjak memasuki kebun untuk mengambil buah yang dipesan pelaku., saat hendak memetik buah salak, korban langsung dibacok dengan sebilah parang hingga jarinya hampir putus, tangannya luka-luka, dan kepalanya bocor bersimbah darah. Selanjutnya pelaku menggasak harta benda korban. Beruntung, korban yang terkapar didatangi cucunya Desria Sibarani (17) yang dilaporkan kepada ayahnya, Mannen Sibarani" ujarnya sembari menirukan ucapan Desria kepada ayahnya.
“Bapa, bereng jo ompung nga ditallik jolma (Pak, lihat dulu nenek sudah dibacok orang, red),” teriak Desria seperti ditirukan Simaremare.
Selanjutnya Mannen Sibarani bersama rekan-rekannya langsung menemui Ronia Pasaribu. Setiba di ladang, Mannen Sibarani melihat ibu kandungnya itu sudah terkapar bersimbah darah. Karena tak tahan melihat kondisi korban, dia pun meminta tolong kepada warga untuk melarikan ibunya ke rumah sakit.
Informasi terakhir, kondisi Ronia Pasaribu sudah mulai membaik. Namun masih dalam perawatan intensif pihak medis di Rumah Sakit Tapanuli Utara di Kota Tarutung. (MNT/01 - TSN)