Menaratoday.com - Humbahas :
Pasar Pollung yang terletak di desa Hutapaung Induk Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara, terlihat sudah hancur akibat tidak difungsikan dan juga telah menjadi tempat para anak muda untuk berpacaran malam hari.
Pasalnya pasar Pollung yang dibangun sejak tahun 2016 yang dananya bersumber dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang nilai pagunya hampir melebihi 1 milliar rupiah, tidak dapat difungsikan hingga tahun 2019.
Terkait hal tersebut tampak gedung bangunan serta lahan tidak lagi nampak tertata rapi. Semua ini akibat tidak adanya perawatan yang diberikan oleh pemkab terkait.
Masyarakat desa Hutapaung Induk juga mengharapkan dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk dapat memfungsikan kembali pasar pollung tersebut sesuai dengan perjanjian sebelumnya , kalau tidak dapat lagi difungsikan kami mohon lahan yang telah kami Hiba-kan secara gratis dengan luas 60 : 100 meter itu, dipulangkan kembali kepada kami, ujar salah seorang masyarakat yang enggan dikorankan
Lebih lanjut dijelaskan warga sekitar, dulunya tanah itu kami pergunakan untuk bersawah , setelah habis panen kami bisa menggunakan kembali untuk memelihara ikan lele untuk menambah kehidupan kami. Tapi setelah kami serahkan, pendapatan kami tidak ada lagi , kopi yang ada disekitar pembangunan itupun rusak. Kalaulah difungsikan ataupun dibuka, mudah-mudahan bisa menambah rezeki kami dan kami bisa berjualan disekitar areal pasar tersebut, ujarnya dengan menggeluarkan air mata.
Menurut bahasan dari beberapa awak media, terkait pembahasan pasar Pollung menjelaskan, dulunya pengerjaan tersebut mempergunakan alat berat untuk pematang, dengan jumlah biaya diduga hampir mencapai Rp. 300 juta, tapi apakah itu hanya untuk biaya alat beratnya saja dipergunakan uang tersebut.
Dan juga besar dugaan lokasi pembangunan pasar Pollung mengandung tanah gambut, sehingga sulit untuk ditimbun. Dan pernah saat penimbunan terjadi, salah satu mobil colt disel pembawa material tanah timbunan, pernah terjerumus disitu, dan tanah gambut memuncratkan air dan lumpur , sehingga mobil tersebut harus ditarik keluar dengan mempergunakan alat berat. (b.n)