Warung Janda di Areal HGU Ditertibkan , Ini Penjelasan Assisten SDM Unit Balimbingan




MenaraToday.com - Simalungun :

Pasca dibongkarnya warung milik seorang janda Asni (51) di areal HGU PT Perkebunan Nusantara IV unit kebun Balimbingan dusun ll desa Bah Kisat kecamatan Tanah Jawa kabupaten Simalungun pada senin kemarin (18/3) oleh pihak kebun menuai kontroversi dari masyarakat sekitar. Masyarakat menilai pihak kebun tebang pilih dalam melakukan penertiban dengan hanya warung Asni saja yang di bongkar, sementara warung-warung lain dengan bangunan yang permanen tidak di tertibkan. 

Menanggapi hal tersebut, pihak kebun memberikan penjelasan tentang pembongkaran  warung seorang Janda Miskin yang berada diareal HGU PTPN IV oleh satuan pengamanan (Satpam) Unit kebun Balimbingan dinilai sudah sesuai standar Operasional prosuder dan sudah mempertimbangkan azas kemanusiaan.

Hal ini disampaikan Deni Candra Iskandar, SH Assisten SDM Umum dan keamanan Kebun Balimbingan saat disambagi diruang kerjanya Kamis 21/3/2019 sekira pukul 09.30 Wib.

Deni menjelaskan, antara pihak manajemen, pemilik warung dan kepala desa sebelumnya sudah ada kesepakatan terkait tatacara mendirikan warung dan bagaimana konsekwensinya.

"Pada saat kita lakukan sosialisasi, pemilik warung tidak keberatan saat kita minta untuk tutup sementara, karena juga sebelum warung itu berdiri sudah ada kesepakatan antara pemilik warung, Ibu Asni si pemilik warung juga sangat memahami dengan apa yang saya disampaikan, dengan legowo Ibu Asni  akan menutup warung tersebut," ujarnya. 

Assisten SDM Balimbingan ini menambahkan,  karena Kebun Balimbingan akan ada Audit RSPO dan ISPO tersebutlah maka warung diminta untuk tutup. 


Masih kata Deni, tudingan yang mengatakan bahwa pihak kebun tidak punya keprihatinan dengan masyarakat miskin ( tebang pilih ) dalam penertiban bisa dipastikan bahwa hal tersebut tidak tepat, hal ini dapat dibuktikan dengan bukan hanya warung milik ibu Asni saja yang berada di areal HGU  ditutup, tapi setidaknya ada 5 tangkahan galian C juga  turut ditutup berkaitan dengan akan adanya audit RSPO dan ISPO

Tidak hanya itu, terkait penutupan warung Ibu Asni, sebelum melakukan penertiban, pihak manejemen sempat menemui yang bersangkutan, dan saat itu yang bersangkutan mengatakan siap menutup warungnya namun ibu Asni merasa bingung saat itu, pasalnya ia mendapat pinjaman uang sebesar Rp.2.000.000 dari karang taruna sebagai bantuan modal usaha, sehingga bila warungnya tutup sementara bagaimana ia akan mengembalikan modal tersebut. Atas dasar kemanusiaan  Assisten SDM balimbingan ini merasa tergugah dan dengan spontan ia mengatakan bahwa ia akan berusaha memberikan pinjaman kepada ibu Asni agar tidak terbebani dengan pinjaman modal tersebut. Dengan catatan, bahwa di hari minggu sore setelah ibu Asni menutup warung tersebut dana  pinjaman  sebesar Rp. 2 juta akan di berikan. Namun realitanya sampai hari senin warung masih dibuka dan yang berjualan bukan lagi Ibu Asni, melainkan anak dari Ibu Asni. Sehingga di hari senin Assiaten SDM memerintahkan Papam beserta satpam untuk menutup warung tersebut tanpa ada tindakan pemaksaan dan  kekerasan dan tidak ada timbul keributan.

Saat disinggung soal, kenapa hanya warung Ibu Asni dan 5 tangkahan yang ditutup sedangkan warung - warung yang berada di daerah pondok preman sampai saat ini dibiarkan beroperasi, Assisten SDM ini kembali menjelaskan bahwa terkait itu pihaknya juga sudah menyurati pihak-pihak terkait di kecamatan Tanah Jawa, hal ini dilakukan karena manajemen kebun paham bahwa untuk penertiban tersebut bukan sepenuhnya ranah nya kebun melainkan pihak pemda lah yang lebih berkompeten.

"Kita juga sudah melayangkan surat ke pihak kecamatan untuk penertiban bangunan warung di pondok preman tersebut," ujarnya. (Adi)
Lebih baru Lebih lama