MenaraToday.com - Oku Selatan :
Petani kopi di Oku Selatan, Kecamatan Buay Pematang Ribu, Ranau Tengah mengeluhkan anjlolnya harga kopi saat ini yang tidak seimbang dengan harga kebutuhan sehari hari, ibarat pepatah ”Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, kira-kira seperti itulah kiasan yang pas ditujukan kepada petani kopi di Ranau Simpang Sender.
Sebagai mana pada musim panen tahun ini bukannya memperoleh keuntungan, namun justru sebaliknya mereka mengalami kerugian, baik tenaga mau pun kebutuhan dalam pengelolaan
“Nasib kami memang benar-benar terpuruk tahun ini. tahun ini Kami mengalami kerugian,” ungkap seorang petani Kopi asal Desa Sumber Mulya Kayu Mulu
Harga beras kopi dengan kualitas terbaik hanya mencapai Rp 18.000 perkilo gram, Sambung petani kopi lainnya asal dari Desa Kayu Mulu, OKU Selatan. Harga kopi tersebut sama sekali tidak sebanding dengan biaya produksi yang harus kami keluarkan selama setahun tambah petani tersebut dengan mengeluh.
Diungkapkannya, para petani kopi disini sama sekali tidak mengetahui penyebab anjloknya harga kopi tersebut. tapi bisa di pasti saat saat menurunnya harga kopi seperti akan menjelang hari raya idul fitri, menjelang bulan agustus, di saat saat itulah penurunan harga kopi yang sering terjadi,
Kami berharap harga kopi akan kembali pulih, sehingga kami tak terlalu merugi,” ungkap mereka, para petani kopi Oku Selatan dengan penuh harap. (Jamhuri)