Petani Gula Aren Keluhkan Anjloknya Harga Di Pasaran


MenaraToday.com - Cianjur :

Nasib kurang beruntung bagi para petani aren. Pasalnya harga gula aren anjlok dikisaran Rp. 10.000,- sampai Rp. 12.000,- perkilo gramnya.

Menurut Kirman (50) salah seorang petani gula aren di Naringgul yang mengaku, harga pasaran gula aren saat ini sangat tidak sebanding dengan biaya produksi.

"Untuk satu ikat kayu bakar saja, harganya hampir Rp. 25.000,-. Sementara mendekati lebaran ini, harga gula aren malah menurun. Padahal biasanya menjelang puasa berada dikisaran Rp. 15.000,- perkilogram,” tuturnya saat ditemui awak media, Selasa (28/5/2019).

Kirman juga menyebutkan di bulan Ramadhan sekarang berbeda dengan tahun lalu. Dimana saat menjelang puasa, harga di pasaran mengalami kenaikan. Dan dirinya berharap agar pemerintah bisa ikut andil menyikapi polemik seperti ini.

“Mudah-mudahan, harga gula aren bisa kembali naik. Karena kami sebagai petani gula, kalau harga gula aren terus menurun. Kami bisa gulung tikar,” harapnya.

Selain itu, Kirman juga berharap Pemkab Cianjur bisa ikut mendorong gula aren menjadi salah satu produk asli Cianjur dan menjadikannya produk unggulan.

“Sebahagian besar masyarakat Kecamatan Naringgul umumnya petani gula aren. Maka untuk itu diharapkan pemerintah ikut mendorong dan menopang, baik anggaran maupun memfasilitasi petani gula aren, sehinga para petani gula akan lebih sejahtera,” pintanya.

Hal senada juga dikatakan salah seorang tengkulak gula aren, Oyon (44). Yang menyebutkan harga gula Aren di bulan puasa tahun ini, diyakininya akan berdampak kepada para petani gula.

“Beruntungnya kami sudah punya langganan. Sehingga ketika harga mengalami naik-turun, masih bisa tertolong,” bebernya.

Oyon melanjutkan, saat ini, harga beli dari petani mencapai Rp.12.000,- hingga Rp.12.500,- per kilogramnya. Sedangkan harga jual ke pasaran di kisaran Rp.14.000,-.

“Itu juga masih harga kotor, belum dipotong ongkos kirim,” tuturnya.

Tak hanya itu, Oyon juga menyebut bahwa harga beli petani tidak menentu juga ditentukan dengan kualitas gula arennya.

“Harapan kedepannya, harga penerimaan di kota bisa naik, supaya kami juga ketika beli dari petani bisa naik juga harganya,” tandasnya. (SN)
Lebih baru Lebih lama