Polemik Pasar Induk Cianjur Tak Kunjung Usai


MenaraToday.com - Cianjur:

Adanya permasalahan pasar bayangan di Cianjur yang sejak awal hingga kini belum tuntas yang seolah menganak tirikannya. Pedagang Pasar Induk Cianjur (PIC) akan mengadu ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Bahkan mereka pun tak segan-segan akan melaporkannya kepada Presiden RI Joko Widodo apabila tuntutannya itu tak diindahkan oleh Pemkab Cianjur.

Berdasarkan hasil unras kemarin, mereka (para pedagang,red) sepakat, tetap tidak akan membayar retribusi sebelum dipenuhi tuntutannya itu.

“Karena sebelumnya sudah janji akan menyelesaikan semua keinginan dan permasalahan kami ini. Tapi sampai saat ini mana buktinya?” kata Ketua DPP PIC, Habib Hud Al-Idrus.

Para pedagang mengaku kecewa, lantaran Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman tidak hadir pada saat PIC menyampaikan tuntutannya di Pendopo Pemkab Cianjur kemarin. Padahal sebelumnya sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan dengan sejumlah pihak terkait.

“Bila tidak diindahkan, kami akan mengadu ke Gubernur bahkan ke Presiden. Karena kucuran anggaran PIC bukan dari anggaran APBD saja. Tapi SDA juga dari provinsi. Nilainya yang tidak sedikit, kisaran tujuh miliar,” bebernya, 'dikutip dari Radar Cianjur' (7/5).

Hal lain yang menurutnya janggal adalah ‘lenyapnya’ tim relokasi pasar induk Cianjur yang seharusnya ikut bertanggung jawab dengan kondisi sepinya PIC seperti saat ini.

“Permasalahan ini tidak diintruksikan, namun emang kesepakatan para pedagang semua,” lanjutnya.

Tidak sedikit pedagang yang hingga saat ini mengalami gulung tikar, alasannya karena sepinya pasar dan kehilangan pelanggang setianya.

"Ya, banyak sekali pedagang yang gulung tikar. Sepinya pasar dan kehilangan pelanggan sudah jadi bagian dari kami (pedagang), kata salah seorang pedagang Nia.

Lanjutnya, hal itu terkendala oleh kurangnya perhatian Pemkab Cianjur yang tidak memperhitungkan segala aspek perekonomian masyarakat.

"Segala keluhan sudah kami sampaikan dalam pertemuan-pertemuan dengan pihak terkait. Namun hingga saat ini tak kunjung ada penyelesaiannya," pungkas.

Sementara, Kadisperindag Kabupaten Cianjur, Himam Haris melalui Kabid Perdagangan, Yana Kamaludin menjelaskan, pihaknya sampai sejauh ini baru melakukan pendataan dan pengecekan ke lokasi terhadap pasar-pasar bayangan yang ada.

“Dari hasil pendataan, ada sekitar 30 pedagang yang sudah mendapat hak untuk berjualan disana (PIC). Tapi mereka kembali ke tempat asal dengan alasan sepi,” katanya.

Terkait sepinya PIC, Yana enggan semua kesalahan ditimpakan kepada pihaknya saja. Ia menyatakan, langkah dan upaya meramaikan PIC adalah tanggungjawab sejumlah dinas terkait lainnya.

“Dinas terkait yang dimaksud diantaranya Dishub, Satpol-PP Dan Dinas PUPR,” katanya.

Yana menyebut, pihaknya bukannya tinggal diam saja melihat sepinya PIC. Bahkan, ia menyatakan, tuntutan sejumlah pedagang PIC pun sudah diturinya.

“Kalau untuk tuntutan pedagang ada yang sudah dilaksanakan. Di antaranya perbaikan PJU oleh Dishub dan penertiban pedangan jalan raya oleh Satpol-PP. Bahkan akan ada perbaikan jalan oleh Dinas PUPR setelah Pemilu 2019 serentak selesai,” pungkasnya.(SN)
Lebih baru Lebih lama