MenaraToday.Com - Cianjur :
Ratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana), mengikuti sosialisasi penanggulangan bencana, di aula gedung Bappeda Cianjur yang diselenggarakan oleh BPBD Kabupaten Cianjur, Jumat (28/6/2019)
Hadir dalam acara sosialisasi tersebut PLT Bupati Cianjur H. Herman Suherman.
Kepada awak media H. Herman Suherman menyampaikan, saat ini sedang dilangsungkan sosialisasi relawan tangguh bencana.
"Untuk sekarang baru 90 desa dulu yang dilibatkan, satu desa satu orang di 16 kecamatan. Insyaalloh dalam waktu dekat ini, kedepannya dari 360 desa akan kita bentuk tim Retana. Karena saat ini kan lagi musim kemarau, dikhawatirkan terjadi bencana kebakaran. Sehingga pihak BPBD Kabupaten Cianjur mensosialisasikan dan membentuk tim Retana ini," ucapnya saat dikonfirmasi awak media.
Lanjutnya, benar nanti akan kita kasih insentif diperubahan anggaran, karena pekerjaan mereka cukup berat. Tapi jangan dilihat besar kecilnya, yang penting ada perhatian dari pemerintah. Selain itu juga Bupati akan memberikan SK kepada para Retana.
"Ya, tugas mereka itu harus mengidentifikasi titik-titik rawan bencana. Saya tegaskan tadi, jangan sampai terjadi bencana, maka prabencana itulah yang wajib kita tangani. Karena kalau prabencana biayanya tidak mahal, lain halnya kalau sudah terjadi," ujarnya.
Selaku pemerintah, kami akan menyiapkan dana prabencana. sehingga insyaalloh Cianjur yang di kategorikan paling riskan terjadi bencana di Jawa Barat. Mudah-mudahan dengan adanya penanganan prabencana ini, Cianjur bisa terselamatkan dari bencana.
"Selamatkan warga (jiwa), kesiap siagaan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi masyarakat juga harus jadi kepanjangan tangan pemerintah," pungkasnya.
Sementara saat ditemui awak media, Kasi Rehabilitasi pada bidang rehab rekon BPBD Cianjur. Mohamad Taufik Z, memaparkan, para relawan ini masih nol tentang pemahaman kebencanaan. Oleh karena itu, disini (sosialisasi) diberi materi tentang management kebencanaan mulai prabencana, saat bencana dan pasca bencana.
"Hal itu meliputi, mulai dari prabencana kesiap siagaan dan pencegahannya, kemudian dilibatkan dalam penanganab bencanan, penanganan pengungsi dan penyampaian logistik pasca bencana, serta akan dilibatkan juga dalam penghitungan kerusakan dan kerugian yang terjadi akibat bencana. Seperti pengkajian kebutuhan pasca bencana bagi daerah yang mengalaminya," paparnya.
Kasi melanjutkan, untuk saat ini mereka belum dibekali peralatan bahkan di desa pun tidak ada. Jadi tugas mereka adalah melakukan pertolongan pertama terhadap korban sambil melakukan koordinasi dengan BPBD. Karena jaraknya jauh menempuh perjalanan, jadi mereka dulu yang melakukan penanganan, selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh pihak BPBD.
"Ya untuk saat ini, memang baru satu orang dulu, tapi nanti akan ditambah menjadi lima orang perdesa. Dan itu akan menjadi embrio kepada masyarakat yang akan memberikan contoh teladan peduli terhadap alam. Mari kita jaga alam, karena alam pun akan menjaga kita," tandasnya. (SN)