MenaraToday.com - Dharmasraya :
Nama Dharmasraya merupakan daerah kerajaan terbesar pada abad ke 12 Masehi. Pada zamannya para rombongan bangsawan dari Kerajaan Singosari melakukan muhibah ke Swarnabhumi. Puncak dari muhibah tersebut adalah didirkannya patung bhairawa di Dharmasraya, yakni ibukota Kerajaan Swarnabhumi.
"Peristiwa tersebut sangat dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Menurut sejarah diketahui, bahwasanya ekspedisi Pamalayu itu terjadi pada bulan Agustus" kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska juga merupakan Rajo Koto Besar, didampingi Rajo Siguntur, Sutan Hendri Tuanku Bagindo Ratu, Rajo Padang Laweh Sutan Alif Tuanku Muhamad, dan Rajo Pulau Punjung Abd Haris Tuanku Sati di Koto Besar Jumat lalu.
Menurut Bupati termuda itu, dikarenakan Dharmasraya memiliki sejarah kerajaan besar, maka dirinya membuat gagasan untuk melaksanakan festival Pamalayu dilaksanakan mulai Bulan Agustus sampai ulang tahun kabupaten setiap tahunnya.
Sebagai pusat pemerintahan kerajaan besar, tentunya memiki budaya luhur, peninggalan masa emas. Makanya peninggalan tersebut harus digali serta dikembangkan sehingga nilai luhur terkandung di dalamnya bisa diwarisi oleh generssi penerus.
"Untuk membangkit peninggalan budaya itu, tentunya dengan cara menggelar festival Pamalayu. Kegiatan tersebut perencanaannya diisi dengan senibudaya oleh anak nagari. Selain itu, juga ada seminar dan simposium dengan materi terkait sejarah dan budaya di Kerajaan Swarnabhumi. Sekaligus dilakukan penampilan budaya kuliner khas yang digali dari kebiasaan turun temurun serta napak tilas perjuangan. Selanjutnya juga membuat pameran berupa benda seni dan budaya, baik klasik maupun kontemporer" kata Bupati.
Kadis Parsenibudpora Sutan Hendri menilai, gagasan dilakukan Bupati Sutan Riska merupakan momen terbesar dan terbaik untuk dilaksanakan. Karena dengan kegiatan itu, akan menjadi salah satu penggerak pembangunan. Selain itu, festival Pamalayu akan menjadi pendongkrak perekonomian rakyat, didamping sektor pariwisata akan menggeliat.
Menjadi catatan besar tentang kegiatan tersebut, yakni daerah akan mendatangkan pegiat turizem dari mancanegara, yang terkait dengan sejarah ekspedisi Pamalayu, seperti Tiongkok, Thailand, Malaysia, dan negara-negara terkait lainnya.
"Setelah keluarnya titah dari Bupati, maka kita sedang mempersiapan pelaksanaan festival Pamalayu, untuk segera dimatangkan. Dalam hal ini, Pemkab Dharmasraya tidak hanya melibatkan aparatur sipil saja, tetapi juga melibatkan LSM, sejarawan, pers dan pegiat sejarah serta pihak swasta, baik lokal maupun nasional. Maka dari itu, mari kita dukungan secara bersama agar kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik," pungkas Rajo Siguntur itu. (Syaiful Hanif.)