MenaraToday.Com - Cianjur :
SMK Terpadu Sutan Giri yang beralamat di Kampung Cikaung RT. 05/10 Desa Talagasari Kecamatan Sindangbarang menggelar pelepasan murid kelas XII dan kenaikan kelas X dan XI Rabu (26/6/2019) kemarin di halaman sekolah tersebut.
Pantauan MenaraToday.Com, nampak semua murid, orangtua dan masyarakat sangat antusias mengikuti pergelaran kelangsungan acara tersebut.
Adapun ragam kegiatan yang dilaksanakannya adalah upacara adat daerah, tari daerah, penyerah piagam dan sertifikat kelulusan, pelepasan murid dan dilanjutkan dengan syukuran yakni pengajian (tabligh Akbar) yang diisi oleh mubaligh Dakwah Wayang (daway) asal Bandung.
Kepada awak media Ketua Yayasan SMK Terpadu Sutan Giri, Ustadz Syamsun mengatakan, sekolah ini berdiri sejak tahun 2016, bersyukur dapat terwujud dengan sedemikian megahnya meskipun belum selesai sepenuhnya (sempurna).
"Ya, inginnya di sekolah ini memiliki Masjid sebagai sarana dan prasarana peribadahan, seperti shalat berjamaah, pengajian rutin dan kagiatan keagamaan lainnya. Selain itu disini juga belum ada WCnya. Padahal Masjid dan WC itu merupakan objek penting," keluh ketua yayasan.
Ia berharap, seiring berkembangnya dunia pendidikan dan minat belajar anak-anak, diharapkan pemerintah atau siapapun (dermawan), mau peduli dengan dunia pendidikan.
"Besar harapan kami sebagai pengelola yayasan, yang menginginkan kesempurnaan dalam mengajar dan menciptakan murid yang berprestasi. Tentunya kami sangat mengharapkan adanya bantuan untuk kemajuan sekolah ini, diantaranya membangunkan Masjid dan WC, supaya minat belajar anak-anak semakin bertambah," harapnya.
Sementara Kepala SMK Terpadu Sutan Giri Agus J, menyampaikan, agenda yang dilaksanakan hari ini adalah kenaikan kelas X dan XI, juga pelepasan murid kelas XII. Sebagai ungkapan rasa syukur kami, nanti malam setelah rangkaian acara selasai. Akan dilaksanakan pengajian dengan pengisi tausiyahnya mubaligh dari Bandung, yaitu dahwak dan wayang.
"Untuk prestasi yang diraih saat ini, kami menilai semua murid dari mulai masuk kelas X sampai kelas XII, dilihat dari prestasi, kehadiran dan yang mengikuti ekskul disetiap kegiatan. Karena di sekolah ini tidak hanya kegiatan belajar mengajar saja tetapi ekskul olah raga, Paskibra, PMR, kesenian dan ekskul-ekskul lainnya," jelasnya.
Agus menambahkan, kegiatan keagamaan yang sudah berjalan saat ini. Sebelum masuk belajar dibiasakan menghapal satu atau dua ayat setiap harinya. Selain itu juga dalam satu Minggu, setiap hari Jum'at diadakan pengajian rutin oleh Ketua Yayasan dan tokoh-tokoh ulama setempat.
"Kedepannya selain program tadi, insyaalloh kami akan mengadakan pengajian kitab kuning. Karena basic sekolah ini kan terpadu dan untuk jangka panjangnya. Menginginkan atau membuka pesantren, karena saat ini pun untuk staff pengajarnya sudah siap sebetulnya," tambahnya.
Terakhir, disekolah ini kan memang belum ada Masjid dan WC. Nah, sebetulnya kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat, mohon dibantu supaya bisa terwujud.
"Kepada pemerintah melalui dinas terkait, supaya memberikan bantuan kepada sekolah yang kami bina ini. Karena saat ini kami masih numpang di Masjid warga. Dan apabila sudah memiliki Masjid sendiri, kami akan meningkatkan kegiatan keagamaan. Seperti sebelum belajar, mengajak murid shalat duha, beres mengajar (pulang sekolah), diisi dengan ekskul mengaji. Karena besar harapan kami ketika lulus sekolah murid sudah hatam atau hafizd Qur'an," harapnya. (SN)