Diduga Selewengkan Bantuan Pemerintah, Ketua P3A Maju Jaya Merasa Kebal Hukum



Menaratoday.com - Simalungun :

Ketua Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) Maju Jaya di Nagori Silakkidir kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun M. Siagian terkesan arogan dan kebal hukum ketika dipertanyakan anggota perkumpulan dan puluhan warga mengenai kejelasan penggunaan anggaran tahun 2019 yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 195.000.000, yang dikucurkan pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembangunan saluran irigasi kecil (Tersier) di Huta VI Bah Tongguran.

Warga yang berjumlah sekitar 26 (dua puluh enam) orang bahkan membuat petisi keberatan dan membubuhkan tanda tangan karena fisik bangunan yang dikerjakan kualitasnya amburadul serta material yang digunakan dimanipulasi untuk meraup keuntungan sehingga warga menuntut agar secepatnya pihak Kejaksaan dan Polres Simalungun turun mengaudit.

Ironisnya baru sebulan selesai dikerjakan, bangunan parit tersebut sudah hancur dan pecah-pecah hampir di sepanjang bangunan dan dipastikan tidak akan bertahan lama sehingga warga menyayangkan anggaran yang dihamburkan begitu saja tetapi tidak digunakan semestinya demi keuntungan pribadi dan kelompok tertentu.

Beberapa anggota P3A Maju Jaya bahkan mengaku beberapa waktu lalu, ketua mereka M. Siagian sempat membagi-bagikan amplop putih berisi uang yang diduga untuk menyuap anggota supaya tidak mempertanyakan kejelasan penggunaan anggaran dengan dalih yang menurut M.Siagian merupakan keuntungan dari proyek pembangunan parit tersier tersebut.

Masih menurut keterangan warga, ketua P3A Maju Jaya bahkan menyuruh sekretarisnya untuk menyampaikan ke awak-awak media lainnya bahwa dia tidak takut dilaporkan ke aparat penegak hukum manapun karena dilindungi keluarga besarnya dan saudaranya seorang aparat yang menjabat Kapolres tanpa memperinci wilayah tempatnya bertugas.

Salah seorang anggota P3A yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dimanipulasi dan di mark-up oleh ketua dan pengurus yang nota bene orang-orang dekat ketua. Material yang digunakan banyak material bekas dan alat-alat yang digunakan merupakan milik para tukang bangunan,namun di dalam LPJ dilaporkan beli baru.

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Perjuangan Huta Bayu Raja, Feri Toba Sianturi meminta supaya pihak Kepolisian dan Kejaksaan kabupaten Simalungun segera mengusut dan mengaudit penggunaan anggaran yang dikelola oleh P3A Maju Jaya tersebut.

Hal senada juga dikatakan oleh ketua Karang Taruna Huta Bayu Raja Jepri Gultom  SH. Dia meminta ketegasan dan kesigapan para aparat penegak hukum untuk menanggapi keluhan dan aduan masyarakat serta langsung menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran seperti yang dikemukakan warga.

M. Siagian ketika dikonfirmasi via seluler mengatakan tidak ada permasalahan terkait bantuan pemerintah untuk pembangunan saluran irigasi dan sudah di periksa tim dari dinas PUPR. "Kalau petisi keberatan warga, ada anak-anak yang ikut tanda tangan didalamnya itu," pungkasnya dari seberang telepon. (Tim/red)
Lebih baru Lebih lama