MenaraToday.Com - Cianjur :
Warga dua kampung di desa yang berbeda di Kecamatan Naringgul Cianjur Selatan, yakni Kampung Limus Pacing RT 04/01 Desa Margasari dan Kampung Sukasirna RT 05/04 Desa Margasari. Menyambut antusias penjemputan warganya yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) oleh Istana KSJ dan Kemensos RI BRSPDM, beserta jajaran lainnya, pada Senin (22/7/2019) kemarin.
Pasalnya, mereka merasa kasihan, karena dua ODGJ yang dipasung itu, sudah belasan tahun lamanya, selain itu penderita ODGJ yang diasingkan, kini telah dibebaskan dan dibawa untuk diobati.
Salah seorang warga, Iyep Rustandi (43), kepada MenaraToday.Com, Rabu (23/7/2019) mengatakan, banyak terima kasih kepada Istana KSJ, Kementerian Sosial, Dinas Sosial, Puskesmas Naringgul, Polsek dan Pemerintah Desa, yang sudah bahu membahu untuk membebaskan pasungan penderita ODGJ untuk mendapatkan pengobatan gratis.
"Mudah-mudahan ketiga ODGJ, bisa lekas sembuh dan hidup normal seperti biasanya lagi," katanya.
Ucapan terimakasih juga diucapkan oleh Azid Kepala desa margasari, atas nama masyarakat, tentunya kami sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang terlibat dalam pembebasan dua orang warga kami yang menderita ODGJ.
"Semoga kedua warga kami, yang menderita ODGJ ini bisa lekas sembuh setelah diobati atau direhabilitasi di Istana KSJ Cipanas-Cianjur," ujarnya.
Lanjutnya, menurut data yang ada dan laporan dari staf desa untuk warga yang menderita ODGJ di desa Maragsari. Hanya ada dua orang, diantaranya yang sekarang sedang dilakukan pembebasan Bobon dan Entin, menurut laporan entin mengalami ganguan kejiwaannya setelah pulang bekerja ditimur tengah, sementara bobon menjadi seperti itu setelah melangsungkan pernikahannya.
"Kami menghimbau kepada masyarakat, kedepannya jangan lagi ada yang namanya pemasungan terhadap orang yang menderita Ganguan jiwa. Seandainya ada anak atau keluarga yang menderita ganguan jiwa, lebih baik koordinasi dengan pihak pemerintah desa, biar nantinya kami bisa melaporkan ke pihak Puskesmas Naringgul untuk diobati,' tambahnya.
Menurut keterangan ketua Istana KSJ Nurhamid saat penjemputan ODGJ, Senin (22/7) lalu, dirinya memaparkan, bahwa setelah adanya laporan dari pihak Puskesmas, terkait adanya ODGJ yang dipasung, pihak akan menurunkan tim survei kelokasi tersebut.
Selanjutnya akan dilakukan penanganan (pengobatan), untuk direhabilitasi, dirawat sampai sembuh dan normal Kembali hidup seperti sedia kala.
Pada saat penjemputan kemarin, Nurhamid bersama timnya, selain membawa penderita ODGJ, ia juga membawa tempat pasung yang terbuat dari kayu berukuran 2x2 meter. Tujuan dibawanya pasungan tersebut adalah untuk di dijadikan musim pembelajaran akibat tidak meminum obat.
'Intinya, hanya sebatas dijadikan musim peringatan, tidak ada unsur lain'. (SN)