MenaraToday.Com - Aceh Utara :
Bupati Aceh Utara di Tahun 2017 menyampaikan Kepada masyarakat bahwasanya akan menganggarkan APBK untuk pembangunan Rumah Sakit di Lhoksukon dan hal tersebut di tanggapi positif oleh berbagai elemen pemerintah maupun masyarakat.
Namun Seiring berjalannya waktu sampai saat ini masih belum di realisasikan, hal tersebut masih dalam bentuk wacana belum ada aksi nyata.
Muhammad Fadli ketua BEM FH UNIMAL, Selasa (23/7/2019) menyampaikan bahwa dalam tahun 2019 telah di anggarkan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Lhoksukon melalui DAK Pemkab Aceh Utara 2019 mencapai 40 milyar
Data tersebut bisa di cek di website LPSE Aceh Utara
Namun kita melihat hingga saat tender proyek tersebut belum selesai, padahal ini mau akhir tahun 2019, Dan apabila sampai akhir tahun 2019 belum selesai di tender maka DAK untuk pembangunan RS Pratama tersebut akan mati
"Kami sungguh sangat menyayangkan hal Tersebut bisa terjadi Karena jika RS Pratama tersebut bisa di realisasikan, tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Mereka yang bagian timur khususnya tidak perlu lagi jauh-jauh ke RS Cut Meutia untuk berobat karena di Lhoksukon sudah ada Rumah sakit, Itupun RS Cut Meutia berada dalam wilayah kota Lhokseumawe, apakah semua aset Aceh Utara harus berada di kota Lhokseumawe terus-menerus ? Sesekali rasa malu itu perlu kita gunakan" ujar Muhammad Fadli.
Fadli menambahkan bahwa Pemerintah kabupaten Utara harus bisa berpikir secara rasional dan objektif, jangan selalu berpikir subjektif, terindikasi hanya untuk kepentingan pribadi dan sekelompok orang, sehingga paradigma yang muncul adalah tidak ditender karena fee belum cukup didapatkan
"Sudah cukup pemkab Aceh Utara mengeluarkan narasi-narasi apologetik untuk pembenaran ketika dikritik. Seyogyanya Pemkab harus berbenah mengevaluasi diri agar lebih baik lagi dalam melayani masyarakat dan Kami dari BEM FH UNIMAL akan terus mendesak dan terus memonitoring terkait realisasi DAK untuk RS Pratama tersebut" ujarnya.
"Mungkin Pemkab Aceh Utara sudah terlalu nyenyak tertidur karna sudah lama tidak di demo oleh mahasiswa jika memang belum bisa bangun dari tidur pulas nya, maka kami mahasiswa siap untuk membangun kan mereka. Rakyat sangat menjerit Berikan kerja nyata yang bisa dirasakan oleh rakyat kecil" Tutup Fadhil (Jun)