MenaraToday.Com - Medan :
Puluhan Elemen masyarakat dan mahasiswa yang tergabung di Gerakan Muda Pejuang Pembaharuan Sumatera Utara (GMP2 - SU) melakukan aksi unjuk rasa damai di depan Mako Polda Sumut terkait kinerja Polres Labuhan Batu.
"Bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke 73 tahun GMP2-SU meminta Kapolda Sumut untuk meninjau kembali persoalan kematian yg diduga kurir Shabu diwilayah hukum Labuhan batu yang tidak mengindahkan asas praduga tak bersalah dan Melanggar Hak Asasi Manusia" Ujar Rahman.
Dalam orasinya Rahman Sirait Ketua GMP2-SU meminta Kapolda Sumut melalui Div Propam Polda untuk meninjau kembali adanya kematian pasca penangkapan 2 terduga kurir Shabu, yakni pertama atas nama (Suheri) meninggal dunia karena Luka lebam dan kedua atas nama Minda meninggal karena ditembak.
"Kinerja Kepolisian yang dinilai mulai membaik tidak boleh tercoreng karena oknum yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Kurir yang dinilai berperan paling kecil dalam peredaran Sabu harusnya diperlakukan manusiawi dan memandang HAM, tidak perlu dipukuli apalagi ditembak, karena mereka memiliki informasi siapa bandar Sabu nya dan disini kami mendukung Polres Labuhan Batu untuk menangkap bandar Sabu dalam kelas besar dan dengan mekanisme prosedur penangkapan yang berlaku untuk kedepannya, namun persoalan 2 kasus yang diduga cacat hukum ini harus segera ditanggapi" Ujar Rahman
Menanggapi Aksi unjuk Rasa Kompol R. Samosir sebagai Humas Polda Sumut mengatakan bahwa akan segera menyampaikan tuntutan rekan2-rekan mahasiswa ke Div. Propam Sumut agar segera memanggil Kapolres Labuhan Batu bila diperlukan, menanggapi pernyataan Humas Polda Mahasiswa yang tergabung dalam GMP2 - SU menyatakan sikap akan menunggu kinerja cepat dari Polda Sumut terhadap persoalan yang dimaksud dan tetap memantau kinerja Polres LabuhanBaru. Kemudian massa menutup aksi dan membubarkan diri dengan tertib. (Revanda)