MenaraToday.Com - Asahan :
Daerah Aliran Sungai (DAS) Aek Sakur berada dalam konsesi HGU PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate (BSRE) di Desa Perkebunan Aek Tarum, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan, di tebangi dengan sengaja yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dijadikan menjadi bahan kayu olahan.
Pantauan media ini saat dilokasi, Rabu (17/7/2019) sejumlah pohon-pohon besar rubuh ketanah di sekitar areal DAS dihulu Pemandian Alam Aek Sakur yang berbatasan dengan Desa Buntu Maraja dan Desa Gonting Malaha.
Tak hanya itu, menurut laporan warga bahwa pohon-pohon tegakan sebagai penyangga DAS dari bahaya erosi dan longsor di Desa Gunung Berkat yang madih berada dalam areal HGU PT. BSRE Aek Tarum juga kerap ditumbangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan dari kayu olahan yang ditumbangi tanpa memperhatikan dampak lingkungannya.
"Digunung Berkat juga seberang Aek Sakur pada HGU BSRE ditumbangi buat bahan jadi,"kata Ramli Marpaung, warga Gunung Berkat yang aktif di lembaga pemerhati lingkungan Jaringan Wahana Rimba Raya.
Menanggapi hal tersebut, Kader Konservasi Alam ruang lingkup Balai Besar Konservasi Alam Sumatera Utara, Amiruddin Dolok Saribu sangat menyayangkan atas terjadinya penumbangan kayu diareal DAS Aek Sakur tersebut.
"Seharusnya kelestarian lingkungan di Areal DAS ini menjadi tanggung jawab perusahaan PT.BSRE Aek Tarum, karena lokasi areal DAS tersebut berada dalam konsesi HGU PT.BSRE Aek Tarum," kesal Amir ketika dimintai tanggapannya oleh awak media ini.
Lanjutnya, pihak perusahaan seharusnya menerapkan standart internasional ISO 14001 dalam managemen perusahaan.
"ISO 14001 merupakan Standar Internasional untuk sistem manajemen lingkungan, yang memungkinkan organisasi mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan tujuan-tujuan yang berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan," Jelasnya.
"Tujuan dari Standar Internasional ISO 14001 lanjut Amiruddin adalah membantu semua jenis organisasi untuk melindungi lingkungan, untuk mencegah polusi, dan untuk meningkatkan kinerja lingkungan organisasi," Terangnya.
Lanjut Amiruddin, ia sangat menyayangkan penumbangan demi penumbangan yang kerap terjadi di DAS Aek Sakur pada areal HGU BSRE.
"Artinya kinerja management perusahaan PT. BSRE tidak becus menjaga areal HCV nya," Ketus Amiruddin sembari meminta PT. BSRE agar menanam kembali pohon-pohon yang telah ditumbangi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, untuk pemberitaan yang berimbang awak media ini beberapa kali mengkonfirmasi Radison Purba selaku manager PT.BSRE Aek Tarum untuk mempertanyakan terjadinya penumbangan kayu di areal DAS yang menjadi tanggung jawab perusahaan. Namun hingga berita ini sampai di dapur redaksi, manager PT.BSRE belum memberikan konfirmasinya meski sudah berulang kali dikonfirmasi via selulernya. (Rls)
*Demikian di informasikan*
*Salam satu tinta* *(Kopi_Senja)* 🙏🙏🙏