Sekulerisasi Pendidikan Di Mata Seorang Yusuf Efendi


MenaraToday.Com - Dharmasraya :

Sekelumit potret tentang pendidikan yang sangat memprihatinkan. Beberapa Bukti menyebutkan, ada anak kelas 6 SD hamil sebelum nikah. 60% siswi SMP sudah tak perawan lagi. 40% remaja terpapar Narkoba. Belum lagi penyakit LGBT menjangkiti anak sekolahan, Dan remaja saat ini.

Kemudian KPK menyebutkan, pelaku korupsi negeri ini paling banyak lulusan S2. Sementara itu, pengangguran didominasi oleh sarjana. 

Terus, masih penting kah sekolah? Kalau karakter nya malah bermasalah, malah banyak koruptor, banyak pelaku narkoba dan pengangguran merajalela?

Mungkin bukan sekolahnya yang harus dipermasalahkan, tapi ada gerakan besar untuk pendidikan negeri ini yang harus diwaspadai. Dimana gerakan itu bertujuan merusak generasi bangsa ini kedepan. 

Gerakan itu yakni Sekulerisasi Pendidikan . Sebuah gerakan untuk memisahkan agama dengan mata pelajaran dan kegiatan lainnya. Bahkan keinginan mereka, menghapuskan  pendidikan agama untuk diajarkan disekolah2 umum. Parahnya lagi, bukan hanya mata pelajaran agama yang akan dihapuskan, tapi Sekolah2 Islam sebagai target untuk ditiadakan .

 Sehingga diinginkan out put dari pendidikan itu hanyalah materi dan hanya berpikir duniawi semata. Tanpa melibatkan kekuasaan Tuhannya. 

Dan hal ini sudah terbukti, walau pelajaran agama masih diajarkan di sekolah2 umum namun hanyalah diberi waktu yang sedikit. Belum lagi pemisahan antara agama dengan mata pelajaran lainnya terlihat sangat kentara. Maka wajarlah, generasi hari ini karakter nya bermasalah, narkoba dimana2 dan koruptor merajalela. 

Sekulerisasi Pendidikan ini bukan hanya terjadi pada sekolah umum. Sekolah Islam sekalipun bila dia memisahkan agama dengan mata pelajaran umum maka Sekolah itu dipastikan sekuler. Belum lagi program2 kegiatannya tak dibingkai dengan nilai agama, maka jelas Sekolah yang seperti ini jauh dari nilai2 Ketuhanan yang diinginkan.

Mari sahabat, sebagai pelaku pendidikan kita harus terus evaluasi, kira2 sekolah kita sekuler atau tidak? Sudahkah output yang dilahirkan sekolah kita memberi dampak pada kehidupannya atau belum? 

Sebagai orang tua kita juga harus hati2, untuk menyekolahkan anak2 kita ke sekolah yang tepat, kita tentu ingin, dia nanti bukan hanya belajar untuk bisa menyelesaikan masalah dunianya tapi yang terpenting kelak bisa menyelesaikan masalah diakheratnya. (Red)
Lebih baru Lebih lama