Sering Mengamuk, Penderita ODGJ Terpaksa Di Pasung Keluarga


MenaraToday.Com - Cianjur :

Malang nian nasib Tarsiman (39), warga Kampung Tipar RT. 02/01, Desa Naringgul Kecamatan Naringgul Cianjur Selatan Jawa Barat. Ia Terpaksa harus dipasung pihak keluarga didalam kamarnya karena sering pergi dan ngamuk-ngamuk.


"Tarsiman sering marah-marah dan ngamuk merusak barang milik orang lain, karena tidak sadarkan diri (berhalusinasi tingkat tinggi)" ujar Aep (45), kakak kandung Tarsiman.

Aep (45) juga mengatakan, semula adiknya itu tidak apa-apa, hidup normal sama seperti manusia pada umumnya.

"Selama dua bulan terakhir ini adik saya gak tahu kenapa, semakin hari semakin menjadi, mungkin karena sering berhalusinasi," katanya.

Lanjut Aep, pihak keluarga sudah berupaya melakukan pengobatan baik medis juga non medis. Tapi penyakit yang diderita Tarsiman tak kunjung sembuh.

"Sebetulnya dipasung ini baru dua bulan, dan keluarga pun sebenarnya nggak rela, bukan nggak kasihan, tapi demi kebaikan menjaga keamanan. Entah itu buat keluarga sendiri maupun orang lain. Terlepas dari itu untuk makan dan minumnya, ibu saya yang nyuapan, kadang Tarsiman makan sendiri," jelasnya.

Sementara itu pihak Puskesmas Naringgul perogramer kesehatan jiwa Yani Nurdayati A.Md.Kep, saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (12/7/2019) membenarkan adanya pasien Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ) di Kampung Tipar yang kondisinya sering ngamuk.

"Saat ini, pasien masih dalam penanganan Puskesmas Naringgul dan sudah diberi obat, untuk pengambilan obat ibunya yang ngambil. Sebetulnya pihak kami sudah melarang pemasungan terhadap pasien, namun pihak keluarga besrs
kukuh untuk melakukan pemasungan. Alasannya si pasein sering ngamuk-ngamuk secara tiba tiba," Katanya.

Lanjutnya, untuk pasien ODGJ diwilayah Kecamatan Naringgul yang sudah terdata, berjumlah ada sekitar 31 orang.

"Untuk pasien yang masih berobat rutin/teratur jumlahnya ada 16 orang termasuk Tarsiman, adapun sisanya 15 orang, pasien putus berobat dan jarang berobat ke puskesmas. Kami dari pihak petugas puskesmas, sudah berupaya untuk menyarankan kepada keluarga pasien agar dilakukan pengobatannya kembali," Ujarnya.

Terakhir, dari jumlah keseluruhan pasien ODGJ yang terdata di Puskesmas Naringgul, yang masuk peserta BPJS jumlahnya hanya 18 orang, sementara yang lainya masih dalam pengajuan tahun ini.

"Kami mendapat informasi dari dinas kesehatan kabupaten Cianjur. Untuk segera mendata pasien ODGJ yang belum menjadi peserta (BPJS), nantinya data harus dilengkapi dengan no Kartu Keluarga ( KK ) dan Kartu Tanda Penduduk ( KTP) untuk didaftarkan menjadi peserta BPJS PBI," pungkabsnya (SN)
Lebih baru Lebih lama