Abaikan Derita Masyarakat, Pemko PSP Malah Beli Mobil Mewah Senilai 4 M


MenaraToday.Com - Padangsidimpuan :

Rapat Paripurna memutuskan P-APBD Tahun 2019 Kota Padangsidimpuan Disambut Aksi unjukrasa  menolak pengadaan Mobil Dinas senilai 4M Rupiah, Senin (12/8/2019) sekira Pukul 10.00 Wib.


Kelompok Massa yang mengatasnamakan diri dari PD GNKPK-RI (Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi) dan Gebrak ( Gerakan Mahasiswa Bela Rakyat) Tabagsel yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda. Kehadiran mereka meminta kepada DPRD Padangsidimpuan supaya tidak mengesahkan salah satu anggaran yakni pengadaan mobil dinas Walikota, Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah yang totalnya empat milyar rupiah.


Agus Halawa, Koordinator aksi ini dalam orasinya menyampaikan bahwa pengadaan mobil dinas pejabat di Padangsidimpuan itu adalah bagian dari menghambur-hamburkan uang rakyat demi kepentingan Walikota,Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah. Padahal masih begitu banyak yang lebih diprioritaskan sebenarnya diperuntukkan untuk kepentingan rakyat di bidang sosial, kesehatan, dan infrastruktur.

" Visi Walikota menuju Padangsimpuan Bersinar tidak ada dirasakan masyarakat sampai saat ini, ditambah lagi Walikota hari ini sedang menyakiti hati rakyat dengan memaksa pengadaan mobil dinas demi memuaskan nafsu pribadinya" Teriak Agus.

Pantauan wartawan sekira Pukul 13.00 Wib, Ketua DPRD Padangsidimpuan sempat menjumpai massa namun tidak berlangsung lama dan kembali lagi ke dalam gedung DPRD sementara Walikot Padangsidimpuan buru-buru keluar dari Gedung DPRD menghindari massa dengan pengawalan ketat.

Sampai Pukul 16.00 Wib, tuntutan massa tak juga membuahkan hasil hingga menimbulkan emosi dan amarah. Massa pun sempat berteriak-teriak dan membanting mobil-mobilan yang sengaja dibawa massa sebagai simbol mereka menolak pengadaan mobil dinas seharga empat milyar itu.

"Kami sangat kecewa tuntutan kami tidak diterima oleh para anggota Dewan terhormat, tapi biarlah masyarakat menilai bobrok Pemerintah Kota Padangsidimpuan saat ini yang tidak lagi pro rakyat" tutup Agus Halawa seraya membubarkan diri dengan tertib dan diiringi pengawalan dari Polisi dan Satpol PP. (Ucok Siregar) 
Lebih baru Lebih lama