Di Demo Terkait 50 Tahun Warga Belum Ada Listik, Plt Bupati Asahan 'Kabur'


MenaraToday.Com - Asahan :

Puluhan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan mahasiswa diantaranya GM PEKAT IB, Satma Ampi, Sapma PP, Sapma LMP yang tergabung dalam  Komite Daerah Pemuda Asahan (KDPA)  melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD Kabupaten Asahan. Jum'at (16/8/2019) sekira pukul 09.30 Wib.


Dalam aksinya massa KDPA menuntut dan mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Asahan untuk melakukan penyelamatan terhadap masyarakat Dusun III Bukit Kijang, Desa Gunung Melayu, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, karena selama 50 tahun tidak pernah menikmati arus listrik.


Saat, Al Karim selaku orator dan juga sebagai Kabid Kemahasiswaan dan Pemuda Sapma PP, mengatakan bahwa sulitnya jalan birokrasi kemerdekaan dari gelap untuk warga bukit kijang itu terjadi karena PLN tidak mendapat izin dari pihak PT Lonsum yang meminta ganti rugi  penebangan beberapa pohon untuk dialiri tiang tiang PLN senilai ganti rugi Rp 611 juta kepada Pemkab Asahan yang dinilai terlalu membenani APBD.

Dalam aksi itu juga Al karim  meminta klarifikasi dari Plt Bupati, Surya atas adanya tuntutan dari PT Lonsum tersebut dan segera mencarikan solusi terbaik untuk warga di sana.

"Kami minta Plt Bupati Asahan untuk menemui kami untuk memberikan jawaban dan segera menyelesaikan permasalahan yang ada di Bukit Kijang,"teriak Al Karim  dalam orasinya

Masih dalam orasinya, Al Karim jiga mempertanyakan arah dana CSR yang seharusnya diberikan perusahaan  PT. Lonsum kepada masyarakat, dan mendesak Pemkab dan DPRD Asahan untuk mengevaluasi izin dari PT.Lonsum agar dicabut izinnya karena dinilai telah berbuat dzholim terhadap masyarakat Bukit Kijang yang tidak memberikan izin pembangunan jaringan kepada pihak PLN.

"Kami desak Pemkab dan DPRD Asahan untuk mengevaluasi dan mendesak pencabutan izin PT.Lonsum karena dinilai tidak pernah menyalurkan CSR dan tidak pernah memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Bukit Kijang,"cetus Al Karim

Dalam aksi tersebut sempat terjadi saling dorong antara petugas Satpol PP yang berjaga dengan massa yang menuntut kehadiran Plt Bupati Asahan.

Situasi dapat diredam setelah kedua belah pihak sepakat untuk menunggu kehadiran Plt Bupati Asahan.  Seusai rapat itu, disela - sela aksi, Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu datang menjumpai massa.

Kapolres Asahan saat tersebut menyampaikan, progres soal warga Bukit Kijang yang belum teraliri listrik, kami Forkopimda Asahan  akan melakukan RDP untuk masalah ini dan kami juga akan memanggil pihak - pihak seperti PT. Lonsum untuk meminta keterangan terkait CSR perusahaan tersebut selama ini yang dianggap tidak transparan oleh massa.

Selanjutnya dalam hal yang sama Sekretaris GM PEKAT IB Asahan, Adi Chandra Pranata,SH mengucapkan rasa terimakasih kepada Kapolres Asahan yang bersedia menemui massa aksi dan bersedia untuk ikut turun membantu demi terselamatkannya masyarakat Bukit Kijang agar mendapatkan hak kemerdekaan seutuhnya.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Kapolres Asahan yang bersedia menemui kami pada hari ini, dan ikut turun membantu masyarakat Bukit Kijang dalam mendapatkan hak kemerdekaan agar dialiri listrik,"ujar Chandra

Mendengar penjelasan Kapolres, massa pun  mulai membubarkan diri dengan tertib.

Tetapi puluhan wartawan masih menunggu Plt Bupati yang diketahui masih melakukan rapat dengan anggota dewan disana. Setelah lama menunggu, Plt Bupati Asahan, Surya, ternyata sudah "hilang dari peredaran" (kabur-red), secara diam - diam lewat pintu belakang gedung. Hal  ini membuat puluhan wartawan yang sudah lama menunggu merasa kecewa dan karena Plt Bupati itu terkesan takut dan menghindari masalah. (Pujie)
Lebih baru Lebih lama