MenaraToday.Com - Dharmasraya :
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Sabtu (10/8/2019) meninjau korban sakit massal diduga keracunan makanan. Sidikitnya 44 orang kini ditangani di beberapa instalasi kesehatan (Pustu, Puskesmas dan RSUD) di Dharmasraya.
Bupati menginstruksikan agar jajaran Kesehatan melaksanakan penanganan dengan sebaik baiknya, agar beban derita masyarakat segera berakhir.
Sakit massal yang diduga keracunan itu disinyalir bermula dari acara Yasinan di rumah salah seorang warga, Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung pada Kamis (8/8/2019). Saat itu sekira bakda Isya, sekitar 59 orang hadir dalam acara yasinan. Seperti biasa, tuan rumah menjamu peserta yasinan dengan makanan ringan berupa lontong sayur. Malah anggota yasinan yang tidak hadir diantarkan juga lontong ke rumahnya.
Sampai Jumat pagi, para anggota yasinan belum merasakan keganjilan dalam kesehatan badannya. Namun mulai Sabtu dinihari, para anggota yasinan mulai merasakan gejala tidak enak badan.
"Kepala saya pusing, panas dan perut mual," kata Eli Wati 55 tahun, salah seorang korban. Eli tidak sendiri, hingga Sabtu tengah hari, jumlah warga anggota yasinan yang mengeluh sakit sebanyak 45 orang. Dari jumlah tersebut satu orang meninggal dunia di RSUD Sungai Dareh.
Bupati Sutan Riska usai menyerahkan sapi kurban di Pasar Ternak Agropolitan Gubung Medan langsung mengunjungi para korban di Puskesmas Gunung Medan. Di sana Bupati menemui para korban dan keluarganya. Bupati menanyakan ihwal kejadian kepada kekuarganya dan juga kepada korban dia menanyakan apa yang masih dirasakan.
Warga dan para korban menyampaikan apa yang dialami kepada Bupati. Dengan sabar, bupati muda itu mendengarkan cerita korban dan keluarganya. Bupati mengusap kening dan meminta para korban untuk bersabar dan mendoakan agar segera sembuh.
"Yang sabar ya mak, pemerintah sudah menjamin akan menangani masalah ini sampai tuntas. Semoga semuanya segera berakhir dan bisa beraktifitas seperti sediakala," kata bupati.
Usai melakukan peninjauan, bupati menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan, apa yang menjadi sebab dari sakit masal itu. Ada dugaan mereka keracunan makanan sehabis yasinan. Oleh karena itu, Pemkab telah mengirim sampel makanan ke labor BP POM.
"Kita lihat apakah sampel lontong itu yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu kita belum memutuskan penerapkan KLB. Kita tunggu hasil labornya," kata Bupati. (Syaiful Hanif)