Diduga Korban Pembunuhan, Makam Mahasiswa Guna Dharma Di Bongkar Tim Forensik Polrestabes Medan


MenaraToday.Com - Labura :

Setelah lima bulan di kebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)  di Jalan Pejuang Kelurahan Aek Kanopan, Kecaamatan Kualuh Hulu, Labura, makam mahasiswa semester 3 Univeesitas Guna Dharma Medan ini digali oleh pihak Disaster Victim Identification (DIV) Unit Poltabes Medan Sumut, Rabu (14/8/2019).sekira pukul 14.00 Wib
Penggalian makam wahasiswa ini dilakukan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah yang dinilai kematiannya tidak wajar dan merupakan korban pembunuhan pada 5 bulan yang lalu.
Pelaksanaan Autopsi ini di minta oleh paman Almarhum dan pihak keluarga yang curiga sebelum meninggal dunia almarhum mendapatkan penganiayaan.
"Kami meminta autopsi ini berdasarkan kecurigaan atas kematian keponakan kami ini" ujar R, paman almarhum
Paman Almarhum mewakili pihak keluarga memaparkan bahwa Almarhum Airnawan (20) berada di Aek Kanopan tempat tinggal orang tuanya di Jalan Pejuang Kompleks Perumahan Labura Permai Aek Kanopan.
"Saat itu lagi musim liburan anak kuliah dan korban pulang kerumahnya di Aek Kanopan namun sebelum masuk kuliah almarhum meminta pulang ke Kostnya di Medan dan pamit kepada ibunya untuk pulang ke Medan karena teman-temannya menghubunginya untuk datang dan berkumpul dan membicarakan pertandingan olahraga antar mahasiwa yang akan di gelar di kampusnya" ujar Paman Almarhum
Paman Almarhum juga menjelaskan bahwa semasa hidupnya almarhum merupakan atlit tenis meja maka almarhum pun pulang ke Medan dan kepulangannya kali ini.merupakan pertemuan terakhirnya dengan pihak keluarga.
"Awalnya almarhum menolak ajakan temannya untuk berkumpul di Medan namun karena jadwal pertandingan makin dekat, almarhum pun berangkat dari Aek Kanopan menuju Medan dengan menumpang Taxi jurusan Aek Kanopan - Medan yang berangkat dari Aek Kanopan pukul 24.00 Wib dsn di perkirakan sampai Medan pukul 05.00 Wib. Namun sampai siang almarhum belum juga sampai. Karena biasanya kalau sampai di Medan Almarhum pasti mengabari kami. Karena curiga dan takut ada apa-apa, kami pum menghubungi Almarhum ke nomor ponselnya, namun berkali-kali kami hubungi tidak dijawab meskipun ada nada panggilan masuk. Kaami pun semakin was was dan kami mencoba mencari tahu keberadaan almarhum, namun tetap tidak berhasil. Kemudian lami mencoba menghubungi kembali nomor ponsel almarhum, kali ini ada jawaban dari orang yang mengaku teman kost almarhum yang mengaku bahwa almarhum mengalami kecelakaan dan sedang terbaring di kamar kostnya" paparnya.
Paman Almarhum juga menjelaskan saat keluarga almarhum sampai di kost. Keluarga melihat almarhum terbaring lemas tidak sadarkan diri dan menurut keterangan teman satu kost setiba di Medan, Almarhum membeli nasi goreng yang tidak jauh dari kostnya dengan mengendarai sepeda motor temannya dan saat di perjalanan Almarhum menabrak seeokor anjing sehingga terjatuh dan tak sadarkan diri. Kemudian teman-teman kost Almarhum membawa Almarhum ke Kost tanpa memberitahukan Kepling atau Polisi.
"Mendengar pengakuan teman kostnya, kami langsung membawa Almarhum ke RS terdekat namun sayang tidak begiti lama Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya dan si bawa pulang ke Aek Kanopan dan di Kebumikan di TPU Muslim Aek Kanopan pada 12 Maret 2019 yang lalu. 
Tidak sampai disitu, ibu almarhum mendatangi Mapolrestabes Medan pada tanggal 27 Maret 2019 untuk membuat laporan atas kejanggalan kematian almarhum.
"Kecurigaan kami, jika almarhum kecelakaan pasti ada luka di tubuh almarhum selain itu tidak ada saksi di lokasi kejadian serta tidak ada yang rusak pada sepeda motor yang dikendarai almarhum saat menabrak anjing bahkan sepeda motor tersebut masih mulus dan tidak ada lecet sedikit pun dan atas kesepakatan keluarga meminta agar pihak unit Disaster Victim Identification (DIV) atau biasa di sebut Ahli Forensik Poltabes  Medn untuk melakukan Autopsi agar adanya kepastian kematian Almarhum apakah meninggal karena kecelakaan tunggal atau sengaja di bunuh" paparnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Kualuh Hulu Ipda Gunawan Sinurat menyebutkan bahwa hasil sementara Autopsi bagian organ tengkorak dan bagian belakang di dapati sudah retak dimana kemungkinan besar akibat kepala terhempas ke aspal dan bukan karena benturan atau pukulan sesuatu benda
Sementara pihak keluarga Alm.Airmawan mengatakan siap menerima keputusan apapun dari hasil Autopsi,tetapi mereka percaya kepada semua pihak yang terlibat Kasus kematian Alm.Airmawan akan segera terungkap.(Ari)
Lebih baru Lebih lama