MenaraToday.Com - Simalungun :
Berbagai metode dan tehnik melalui riset diterapkan perkebunan kelapa sawit PTPN IV Medan untuk mendapatkan hasil yang maksimal yakni tandan buah segar (TBS) berkualitas prima dengan anggaran yang fantastis mulai dari penanaman, perawatan hingga menghasilkan. Namun apa jadinya jika segala upaya tersebut tidak sejalan dengan apa yang ada di areal kebun.
Seperti yang terjadi di unit kebun PTPN IV unit Marihat kecamatan Siantar kabupaten Simalungun, perawatan tanaman belum menghasilkan (TBM) di afdelling 3 (tiga) diduga tidak sesuai dengan standar operasional perusahaan (SOP).
Pantauan kru media Menaratoday.com pada Kamis (22/8/2019) di lapangan, pengerjaan perawatan TBM diduga dikerjakan hanya sebahagian blok yang tampak dari pinggir jalan. Sementara blok bahagian dalam, kondisi tbm ditutupi mucuna dan pare hutan, tukulan anak kayuan sudah setinggi orang dewasa.
Awang, asisten investasi tanaman afdeling 3 (tiga) ketika dikonfirmasi sabtu, (24/8/2019) mengatakan, untuk bulan Agustus pengerjaan yang dikerjakan chemis mucuna. "Kalau pun ada seperti yang di video abang, sudah kami perbaiki langsung bang," ujarnya.
Terkait pengerjaan rayutan dan dongkelan Awang menjelaskan ada rencana kerja bulanan. "Dan kebetulan untuk bulan Agustus pekerjaan itu belum masuk bang, kita hanya chemis mucuna bang," jelasnya.
Namun, melihat hasil pantauan dan investigasi pada bulan Juli dan Augustus 2019 di areal TBM, pengerjaan rayutan maupun dongkelan diduga tidak dikerjakan sesuai dengan rencana kerja.
Asisten kepala (Askep) tanaman Arma Sirait dan Manejer kebun Marihat Erwin, ketika dikonfirmasi melalui pesan chat what's app enggan memberikan tanggapan.
Terkait hal ini, diharapkan jajaran Direksi PTPN IV Medan dan Direksi Holding agar melakukan evaluasi demi mengantisipasi akan dampak kerugian terhadap perusahaan. (Adi)