Gedung Sekolah Hampir Ambruk, KBM Berlangsung Di Teras Kelas


MenaraToday.Com - Cianjur :

Miris, puluhan pelajar di SDN Jayamekar, Kampung Bantaka RT. 04/03, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur Selatan, sangat memprihatinkan karena ruang kelasnya nyaris ambruk dan terpaksa melakukan proses kegiatan belajar mengajarnya (KBM) di teras kelas.


Ketua Komite SDN Jayamekar, Hasan (62) membenarkan, keadaan seperti itu memang sudah dari dulu kondisinya rusak dan nyaris ambruk. Bangunan dua ruang kelas terutama, yang belum juga mendapatkan bantuan baik Ruang Kelas Baru (RKB) maupun rehab sampai saat ini.

"Sekolah ini berdiri sekitar tahun1981, dan waktu itu masih berstatus 'Inpres' itu pun hasil swaday masyarakat," terangnya saat ditemui Senin (12/8) pagi dikediamannya.

Lanjutnya, dari pembangunan awal sampai sekarang sudah terlampau tua. Kemarin memang masih bisa dipaksakan tapi kwartir mencelakai murid.

"Belum lama ini pernah terjadi gempa yang cukup besar, sehingga bangunan atapnya pun ikut ambruk, dan kita tak terpakai lagi," ujarnya.

Jika dilihat dari lokasinya SDN Jayamekar ini, tidak jauh dari pusat kota (haring kota) Kecamatan Sindangbarang. Parahnya lagi, kenapa tak ada yang peduli, dan seolah pemerintah menurutup mata.

Hasan mengharapkan adanya perhatian khusus pemerintah melalui dinas terkait, baik daerah maupun pusat.

"Intinya kami menginginkan adanya pembanguan secepatnya, karena tak wajarlah kalau yang namanya sekolah tapi belajarnya diteras," harapnya.

Salah seorang guru di sekolah tersebut, Dudi Riyana (36) mengatakan, bangunan ruang kelas semuanya ada tiga ruang yaitu kelas satu, dua dan tiga. Tapi karena sekolah tidak memiliki ruang kantor, sehingga terpaksa ruang kelas satu itu dipakai.

"Kalau rudak sebetulnya sudah lama, hampir empat tahunanlah, tapi rusak parahnya pasca gempa kemarin,"paparnya.

Melihat kondisinya seperti ini, untuk meningkatkan dunia pendidikan, kiranya pemerintah sudi untuk turun langsung ke sekolah ini untuk melihat langsung kebenarannya, seperti apa sekolah kami.

"Mungkin jika melihat dengan mata kepala sendiri, bisa membuka mata dan hatinya sehingga, apa yang kami sampaikan melalui pemberitaan di media massa ini adalah benar adanya. Sekalipun berada dipinggiran kota, tapi kami juga hak yang sama dengan pelajar di kota-kota besar," ungkapnya. (SN).
Lebih baru Lebih lama