Harga Kopra Anjlok, Masyarakat Menjerit, Ini Kata Aktivis Asahan Anak Petani Kopra


MenaraToday.Com - Asahan :

Hiruk pikuk kehidupan masyarakat di Kabupaten Asahan yang bepenghasilan dari kelapa (kopra)  belakangan ini mengeluh bahkan menjerit karena penjualan masyarakat anjlok.

Dengan anjloknya harga kelapa berdampak bagi kehidupan masyarakat karena kelapa lah sumber mata pencarian masyarakat yang mana dulunya harga kelapa penjualan masyarakat dari Rp. 7.200 menjadi Rp. 2.000.

Solahuddin Marpaung yang merupakan asli anak dari petani kopra di Kecamatan Sei Kepayang mengatakan sangat sedih dan miris dengan kondisi harga kelapa yg begitu anjlok.

"Sangat miris, karena dari kecil sampai besar begini saya tidak terlepas dari buah kelapa. Saya meminta kepada pemerintah untuk hadir dengan kondisi harga kopra yang begini jatuh. Menyikapi persoalan harga kelapa ini saya menilai karena tidak ada nya regulasi yang di atur pemerintah terhadap perusahan yang ada diwilayah Kabupaten Asahan" ujarnya.

"Saya menduga akibat dari anjlok nya harga ini karena adanya dugaan perusahan kelapa (kopra)  lebih mengutamakan buah kelapa dari luar daerah kabupaten maka dari itu berdampak dengan harga di Asahan ini

Soleh menyebutkan saat ini ada enam kecamatan di Asahan yang berpenghasilan dari kelapa kopra yaitu Kecamatan Sei Kepayang, Sei Kepayang Barat, Sei Kepayang Timur, Tanjungbalai, Air Joman,  dan Silau Laut.

" Dengan banyaknya perusahaan ini seharusnya pemerintah hadir dan jangan tahu nya hanya duduk diam santai namun rakyat sudah menjerit" katanya (Adm)
Lebih baru Lebih lama