MenaraToday.Com - Tulba Barat :
Terkait adanya pembangunan Omderlagh Tiuh Marga Sari Kecamatan Batu Putih melalui pengaduan para masyarakat setempat yang enggan di sebut nama nya kepada awak media beberapa hari lalu.
Sangat memprihatinkan, tentunya hasil kegiatan tersebut sangat kurang layak dan mengecewakan bila kegiatan onderlagh tersebut tidak di perbaiki kembali tutur sumber,
Saat dikonfirmasi Kepala Tiuh, Sasimin di kediaman terkait mengatakan kegiatan onderlagh tersebut.
"Saya ini Kepala Tiuh Baru mas, masalah kegiatan onderlagh tersebut ada TPK nya tersendiri ada pendamping desa nya dan ada juga Astek nya yang membidangi hal itu dan saya tidak mau tahu", tutur nasimin
Terkait tekhnis penyusunan kegiatan onderlagh yang di. Lakukan oleh pihak Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di bawah naungan Kepala Tiuh sesuai di gambar yang tercantum yakni penyusunan batu tanpa menggunakan hamparan pasir, penyusunan batu juga tanpa penggalian berm kiri kanan serta penyusunan batu banyak pula tertidur serta jarang-jarang.
Pasalnya pihak pelaksana kegiatan serta penanggung jawab. Anggaran yakni kepala Tiuh Nasimin telah mengabaikan petunjuk tekhnik yang sudah di tentukan oleh pihak pemerintah terkait kegiatan onderlagh tersebut.
Dikonfirmasi astek nama, Dirman via ponsel terkait tekhnis penyusunan kegiatan onderlagh. cara penyusunan onderlagh yakni pemecahan batu harus menggunakan tenaga ahli, lalu sebelum penyusunan batu harus di siram pasir minimal 2 cm kemudian di galikan pengunci berm kiri dan kanan minimal 0,5 cm serta di lakukan penyiraman pasir lagi 3 cm serta di gilas dengan alat berat jelas astek
Dari penyimpulan hasil konfirmasi awak media terhadap pihak terkait kegiatan Onderlah Tiuh Marga Sari sebagai berikut," volume kegiatan panjang nya 400 m lebar 3 m lokasi suku 02 sumber dana DD anggaran Rp 120 juta serta tahun 2019 dan titik lokasinya di jalan jalur antara dari jalan satu ke jalan dua dan berjumlah lima jalur lebih kurang
Dengan adanya tindak pengurangan volume kegiatan seperti tampa menggunakan hamparan pasir, penyusunan batu tertidur dan jarang jarang serta tidak dilakukan penggalian berm kiri dan kanan di duga berat oknum kepala tiuh terindikasi telah berupaya lakukan tindak korupsi guna meraih keuntungan (Reja)