MenaraToday.Com - Dharmasraya :
Sudah hampir Tiga bulan Kabupaten Dharmasraya di landa Kemarau. Sebagian wilayah di Ranah Cati nan Tigo mulai mengalami krisis air bersih, bahkan Kekeringan. Terutama masyarakat yang tinggal di Pinggiran sungai Batang Piruko dan Sungai Batang Siat.
Saat ini masyarakat Pinggiran sungai tersebut hanya mengandalkan Air Sungai Batang Piruko dan Sungai Batang Siat untuk keperluan Mencuci maupun untuk Mandi sehari - hari. Miris nya, Kondisi diperparah karena sungai tersebut telah tercemar dan kotor diakibatkan oleh Dompeng-dompeng penambang Emas dan serta Penambang ilegal lainnya yang terdapat di bagian Hulu sungai serta terdapat pada Sungai - sungai kecil yang bermuara ke Sungai Batang Siat dan Piruko. Sehingga air sungai batang siat tak bisa lagi digunakan sebagai air minum.
Pada hal, Sungai Batang Siat dan Sungai Batang Piruko tersebut juga sebagai Ikon kabupaten Dharmasraya. Pasalnya, sebelum berdiri nya Kabupaten Dharmasraya, Publik terdahulu hanya mengenal Batang Siat. Beranjak dari situlah orang - orang mengenal Nagari Abai, dengan Sebutan Abai Siat hingga sekarang. Namun sejauh ini, Sungai tersebut Lumpuh dari perhatian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ataupun dari Pemerintah Kabupaten Dharmasraya.
Salah seorang warga Pengguna air sungai Batang Siat Jorong Padukuan Nagari Padukuan, Kecamatan Koto Salak yang enggan disebutkan nama nya Mengaku bahwa Sungai Batang siat sudah sejak lama, bahkan sudah puluhan tahun Kotor akibat tambang pencari Emas atau tambang Ilegal lainnya sebagai Penyebab Kotor dan Tercemar nya air Sungai akibat sisa-sisa Minyak dan Oli Pelumas yang jatuh ke permukaan air, Hal ini tidak ada perhatian dari Pemerintah daerah Dharmasraya untuk membersihkan nya kembali. Untuk itu, masyarakat pengguna Air sungai tersebut sangat berharap kepada Pemerintah Dharmasraya maupun Dinas terkait lainnya, agar segera dapat mempulihkan Air Sungai Batang siat bersih seperti sedia kala.
"Bukan saya saja sebagai Pengguna air sungai batang Siat ini, masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai batang siat, pada umumnya juga pengguna air sungai, apa lagi saat musim panas tiba, masyarakat di Nagari Padukuan ini umumnya jadi pengguna air sungai batang siat ini" Jelasnya.
Masyarakat pinggiran sungai tersebut masih menggunakan air sungai buat keperluan mencuci, mandi, dan lain-lain karena tak ada lagi pilihan. Namun hingga saat ini tak ada sedikit pun juga Perhatian dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk membersihkannya.
Raffy Nusantara seorang anak muda Pecinta Alam dan sangat peduli terhadap Lingkungan asal Nagari Padukuan mengemukakan, Baik musim Panas maupun tidak nya, Sungai Batang Siat tersebut juga sebagai Sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang Pinggiran sungai, tidak hanya dipergunakan untuk Mandi ataupun Mencuci saja, melainkan juga untuk mencari Ikan sebagai mata Pencaharian.
"Sungai Batang Siat ini memang lumpuh dari Perhatian Pemda Dharmasraya, maupun dari Dinas terkait lainnya. Seolah-olah Mereka tutup mata terhadap Sungai ini. Sungai ini tidak hanya dipergunakan warga untuk Mandi atau mencuci saja, tapi juga di jadikan sebagai mata pencaharian. Di sisi lain Sungai Batang siat ini juga sebagai Ikon Kabupaten Dharmasraya.
Lanjut Raffy, dari dulu Sudah sering kali saya menyuarakan nya untuk melakukan Pembersihan terhadap Sungai ini, tapi tak ada di tanggapi dari Dinas - dinas terkait yang ada di Kabupaten Dharmasraya" Tukas nya.(RN).