MenaraToday.Com - Asahan :
Samina (45) warga Dusun III Desa Gedangan, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan, Sumatera Utara yang tinggal di sebuah gubuk reot dengan berdindingkan pelepah sawit dan atap yang bolong-bolong dan disana sini terdapat tempel-tempelan agar tidak masuk air saat hujan dan terkena sinar matahari.
Ketika disambangi ke kediamannya, Senin (26/8/2019) ibu tiga anak ini menyebutkan sudah 7 tahun tinggal di gubuk tersebut dan selama berada di Desa tersebut mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Belum pernah bang, saya belum ada mendapatkan bantuan apapun, baik PKH, Raskin, Bedah Rumah, Bantuan Sosial maupun bantuan lainnya" ujarnya.
Samina juga menambahkan dirinya bersama dengan suami dan 3 anak laki-lakinya terpaksa tinggal dirumah tersebut karena himpitan ekonomi.
" Suami saya hanya pencari kayu bang, pergi pagi pulang jam 5 sore dengan penghasilan rata-rata Rp. 40 ribu hingga 60 ribu perhari, anak pertama saya kelas 1 SMK di Al Ma'sum, anak kedua saya masih SD dan anak ketiga masih bayi, jadi pemghasilan suami hanya cukup buat makan" katanya.
Terpisah tokoh pemuda Asahan yang juga Sekjen HMI Asahan, Ali Ibrahim Manurung menyebutkan bahwa pemandangan ini merupakan adanya ketidakmerataan sosial dimana pemerintah mulai dari pemerintah desa, kecamatan maupun Kabupaten.
"Kita menduga dalam penyaluran bantuan pemerintah untuk masyarakat miskin masih ada tebang pilih, pasalnya masih ada warga miskin yang belum mendapatkan haknya. Kita menduga pihak pemerintah desa tidak melakukan pendataan dengan serius" ujar Ali. (MNT/01 - Red)