Akibat Karhutla, Batanghari Diselimuti Kabut Asap




MenaraToday.Com – Batanghari :


Kebakaran hutan dan lahan yang berlangsung beberapa pekan ini berdampak bagi Kabupaten Batanghari, pasalnya kabut asap dan hawa panas yang ditimbulkan dari terbakarnya hutan dan lahan sampai hingga Batanghari dan sekitarnya sehingga meinimbulkan rasa tidak nyaman bagi masyarakat yang sedang beraktivitas.

Berdasarkan data yang diperoleh MenaraToday.Com, Selasa (17/9/2019) dari Dinas Kesehatan, akibat dari kabut asap ini tercatat lebih dari 4000 kasus penderita Ispa selama terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dimana-mana membuat pemerintah daerah kewalahan dalam memadamkan api. Kerja ekstra dari pihak Damkar, BPBD, TNI/Polri dan Manggala Agni terlihat siang malam berjuang dalam medamkan sijago merah, bahkan para pejuang pemadam api ini harus meninggalkan anak dan istri bahkan ada juga yang kehilangan nyawa dalam berjuang memadamkan api.

Kepala Dinas P dan K Kabupaten Batanghari, Dra. Jamilah mengambil tindakan meliburkan sekolah-sekolah dikarenakan keadaan udara di Batanghari sudah mencapai kadar waspada.

“Dari beberapa sekolah di Batanghari hanya tingkat SMA/SMK yang tidak diliburkan dalam bencana kabut asap ini” ujar Jamilah

Sementara salah seorang guru SMA saat di konfirmasi menyebutkan bahwa pihak sekolah  bukan tidak mau meliburkan siswanya namun pihaknya juga harus menunggu instruksi dari pihak Dinas P dan K Profinsi

“Kita menunggu instruksi dari Dinas P dan K Profinsi Jambi, karena kita sekarang sudah berada di bawah naungan Dinas P dan K Profinsi” ujar salah seorang guru SMA yang ditemui MenaraToday.Com.

Sementara berdasarkan keterangan dari masyarakat dan juga penelitian di lapangan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari terjadinya Karhutla ini karerna ulah dari oknum-oknum yang memanfaatkan situasi kemarau untuk merambah hutan.

Kekhawatiran masyarakat ini juga menarik perhatian Bupati Batanghari Ir. H. Syahrisyah yang akan memberikan reward bagi siapa saja yang dapat menangkap oknum pelaku pembakaran hutan dan lahan.

“Kita akan memberikan reward dan bonus bagi siapa saja yang bisa menangkap pelaku pembakaran hutan, dimana reward tersebut akan kita disukusikan dengan menggunakan sumber anggaran pendapatan belanja daerah. 

Musim kemarau memang sudah terjadi  beberapa bulan ini di Batanghari hingga pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah kemarau yang sangat merugikan para petani dan juga mengatasi masalah Karhutla. 
PR buat pemda Batanghari semakin menumpuk apa lagi satu masalah yang serius belum bisa di selesaikan di daerah pompa dan bungku dengan ilegal drailingnya (penambangan minyak ilegal). 

jelas dengan bermacam masalah sosial di masyarakat ini pemrintah di minta untuk serius dalam menanganinya. (Ham)
Lebih baru Lebih lama