MenaraToday.Com - Serang :
Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang (3/9/2019) disambut oleh aksi sejumlah gabungan mahasiswa yang tergabung dalam forum mahasiswa kabupaten Serang (FMKS)
Sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi di depan pendopo kabupaten Serang dengan lantang menyuarakan tuntutan kepada dewan agar lebih perspektip dalam menyikapi para exekutip
Dalam pers realease yang dibagikan pada wartawan para kumpulan mahasiswa yang tergabung dalam Forum mahasiswa Kabupaten Serang ada 16 tuntutan kepada dewan dan pemerintah kabupaten Serang
1. Tindak tegas perusahaan yang membuang limbah dan mencemari sumgai ciujung cidurian serta teluk bako dibononegara pulo ampel
2. Membuat regulasi terkait pengetatan pengawasan untuk perusahaan yang membuang limbahnya kesumgai
3. Normalisasi sumgasi ciujung dan cidurian
4. Tindak tegas pengerusakan cagar budaya Gunung Santri, Lempuyang, Gunung Gede di Bojonegara
5. Kaji ulang pembangunan TPSA Bojong Menteng
6. Selesaikan segera pembangunan puspemkab Serang
7. Mendorong pembangunan Polsek dan Koramil di kecamatan Gunung Sari.
8. Tingkatkan sarana prasarana sekolah di kabupaten Serang.
9. Tindak tegas pelaku pungli dan penahanan ijazah.
10. Tingkatkan kualitas pelayanan dan maksimalkan fasilitas kesehatan di kabupaten Serang.
11. Tingkatkan SDM dengan pemberdayaan masyarakat.
12. Tindak tegas oknum calo tenaga kerja di perusahaan perusahaan kabupaten serang
13. Hentaskan RTLH di kabupaten Serang
14. Selesaikan permasalahan krisis moral di kabupaten Serang
15. Selesaikan pembangunan infrastruktur jalan yang masih rusak,
16. Adakan lampu penerangan jalan diseluruh wilayah kabupaten Serang secara merata
Busahiri ketua Himpunan Mahasiswa Serang (HAMAS) saat ditemui MenaraToday.com di lapangan aksi mengatakan dalam momentum pelantikan dewan ini. Mahasiswa menuntut agar lebih meningkatkan pengawasan kepada pihak eksekutif terutama menyoroti permasalahan lingkungan hidup seperti di Bojonegara tentang sungai yang berubah warna dan di Gunung Santri yang sudah jelas menjadi cagar budaya tapi habis menjadi galian C serta TPSA di Bojong Menteng terkait penolakan masyarakat untuk menjadi pembuangan akhir sampah dan sungai sungai seperti Ciujung yang sampai saat ini pihak pemerintah belum menemukan solusi untuk hal limbah Ciujung, serta Busahiripun menambahkan agar pemerintah lebih meningkatkan pendidikan terutama peningkatan kualitas guru ataupun sarana prasarana (Ags)