MenaraToday.Com –
Jakarta :
Menko
Polhukam Mahfud MD, sampai sekarang masih mempelajari apa yang menjadi
pekerjaan rumahnya. Salah satunya proyek pesawat tempur KFX/IFX yang
bekerjasama dengan Korea Selatan.
"Itu
belum mempelajari, baru menghimpun apa informasi tentang apa yang dilakukan di
sini dan pada tahap apa. Jadi belum mempelajari, menghimpun dulu," katanya
di kantornya, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Menurut
dia, itu tak perlu lama-lama untuk mempelajari hal ini. "Itu tidak perlu
lama-lama. Ini kan baru dua hari saya bekerja. Nanti Minggu sudah selesai
semua," ungkap Mahfud.
Setali
tiga uang, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga masih belum mempelajari terkait
proyek pesawat tempur itu.
"Jadi
begini saya baru berapa jam serah terima. Jadi saya mau terus terang saja. Saya
akan pelajari semua masalah dan bersama-sama dengan Mabes TNI juga, Angkatan
Staf Menhan dan Presiden kota cari solusi terbaik. Saya enggak bisa kasih
komentar saya belum duduk di kantor saya," tukasnya.
Diketahui,
Terakhir proyek KFX/IFX sempat tertunda lantaran, teknologi yang berasal dari
Amerika Serikat yang digunakan Korsel untuk mengembangkan pesawat itu, belum
memperoleh lisensinya, pada 2018 lalu.
Adapun
komponen yang dipegang lisensinya oleh AS untuk pesawat tempur siluman itu
antara lain, electronically scanned array (AESA) radar, infrared search and
track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP), dan Radio Frequency jammer.
Tak
bisa dipungkiri, dalam proyek KFX/IFX, peran AS juga secara tidak langsung ada
disana. Terlebih hubungan ini bisa dibilang memanas, usai Indonesia memastikan
membeli Sukhoi.
Hal
ini lantaran Presiden Donald John Trump meneken undang-undang pada bulan
Agustus 2018 lalu. Dimana setiap negara yang terlibat perdagangan dengan sektor
pertahanan dan intelijen Rusia akan menghadapi sanksi Amerika
Serikat.(efrizal/tim)