Pilkades Baja Dolok, Cades Nomor Urut 2 Paparkan Visi Misi Aneh Bikin Warga Bingung



MenaraToday.Com - Sergai :

Biasanya jika seorang mencalonkan kepala desa (Cakades) akan tertuang visi-misi membangun desa. Namun berbeda di Desa Baja Dolok. salah seorang calon kades justru membuat visi-misi aneh.

Selain membuat visi misi yang dinilai aneh, juga hemat kata. Padahal, komunikasi merupakan salah satu cara penting dalam berinteraksi satu sama lain, karena komunikasi adalah proses interaksi dalam suatu ruang lingkup yang akan sangat berdampak bagi lingkungan tersebut.

Tidak hanya itu, tanpa adanya komunikasi yang baik dan benar, bisa juga dapat mempersulit proses dan akan menghambat rencana atau tujuan sesuatu.

Maka dengan komunikasi pemaparan Visi dan Misi, seseorang dapat menyampaikan pandangan jauh kedepan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai dan apa yang perlu dilakukan  untuk mewujudkan visi tersebut dimasa depan, begitupun dengan misi, suatu strategi atau tindakan yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi.

Sementara visi misi itu tertuang dalam poster yang dibuat panitia pilkades. Namun apa jadinya bila seorang calon pemimpin kurang mampu berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu menjawab pertanyaan dari masyarakat.

Di Desa Baja Dolok, Ardiansyah sang petahana akan bersaing dengan Solihin Arif Fahmi untuk menduduki kursi Kepala Desa.

Namun yang membuat aneh itu, Solihin calon Kades nomor urut 2, ketika menerima pertanyaan dari warga, Ia tidak bisa menjawab. Baik itu pertanyaan soal Dana Desa dan Pengawasannya, PBB hingga Peningkatan Perekonomian Masyarakat.

Padahal jawaban dalam kesempatan itu dinilai sangat penting sebagai tolak ukur guna mengetahui bagaimana Visi dan Misi dari para calon masing-masing.

"Saya belum bisa menjawab pertanyaan, karena saya belum menjabat Kepala Desa," jawabnya saat menjawab pertanyaan tentang perekonomian masyarakat.

Sementara ketika ditanya mengenai PBB oleh masyarakat, Solihin Arif Fahmi kembali melontarkan permohonan maaf karena pihaknya merasa tidak tahu.

"Saya belum tau karena saya belum duduk," singkatnya lagi hingga membuat sebagian yang hadir heran dan ada yang tertawa.

Berbeda dengan sang lawannya yang merupakan petahana yakni Ardiansyah yang mendapat nomor urut 1. Kala mendapat pertanyaan dari warga, dengan lantang Ia menjawab seluruh pertanyaan dan berencana akan membuat BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) untuk meningkatkan ekonomi Masyarakat.

"Kita akan membuat BUMDES Smart, dengan harga yang terjangkau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," paparnya.

Yang lebih menarik,  pendapat kedua calon tersebut selalu berbeda dalam menjawab pertanyaan masyarakat soal potensi pemuda, Solihin menjelaskan akan membuat Turnamen Olah Raga di Desa Baja Dolok jika nanti dirinya terpilih menjadi Kades.

"Kalau saya terpilih, Saya berusaha mengadakan Turnamen," kata Solihin.

Sedangkan Ardiansyah, selain olahraga dirinya akan membuat kegiatan keagamaan karena menurut dia tanpa dilandasi agama, para pemuda akan mudah tergoda untuk melakukan sesuatu yang tidak baik seperti halnya terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba.

"Tidak boleh hanya itu saja, ada kegiatan yang lain seperti kegiatan keagamaan, karena tanpa landasan agama itu semua nol, banyak contoh-contoh yang terjerumus karena narkoba," terangnya.

Tidak berhenti disitu, ketika membahas terkait permasalahan pencurian, Solihin mempunyai pendapat jika masyarakat melakukan perbuatan pencurian dirinya akan melihat dahulu siapakah yang mencuri dan mengapa dia menncuri.

Mendengar perkataan Solihin itu, para warga lagi-lagi dibuat ketawa dan bahkan menganggap jika jawaban tersebut sangat aneh.

Berdeda dengan Ardiansyah yang berpendapat jika pencurian tidak dibenarkan dengan alasan apapun, karena menurut Ardiansyah jika perbuatan yang salah itu tetap salah.

"Tidak dibenarkan mencuri! siapapun orangnya, kendati demikian suatu permasalahan jangan sampai ke penegak hukum, dirinya berjanji akan menyelesaikan semaksimal mungkin di Desa secara musyawarah. (Irlan.S)
Lebih baru Lebih lama