ALO Ancam Akan Bawa Kasus Perambahan Hutan di Batang Tura Julu ke Mabes Polri



MenaraToday.Com - Padangsidimpuan :

Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Lintas Organisasi (ALO) Pemuda dan Mahasiswa Tabagsel kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Tapsel dan Kantor Walikota Padangsidimpuan. Mereka datang untuk mendesak pihak  Polres Tapsel untuk menggelar ulang kasus perambahan hutan yang diduga melibatkan oknum Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, Senin (27/1/2020).


Pantauan menaratoday.com dilokasi, massa ini  mengajak seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara utamanya pihak penegak hukum agar mendukung Motto Kapolda Sumatera Utara yang mengatakan "Tidak Ada Tempat Buat Pelaku Kejahatan Di Sumut" apalagi mengingat Sumatera Utara adalah kampung halaman Kapolda Sumut Irjend Pol Martuani Sormin.

"Mari kita dukung Motto Kapolda Sumut dalam setiap pemberantasan tindak pidana di wilayah hukum Sumatera Utara utamanya Wilayah Hukum Polres Tapsel, oleh karena itu kami mendukung penuh pihak polres Tapsel untuk menindak para pelaku kejahatan meskipun itu melibatkan pejabat,"ujar Rahul Efendi dalam orasinya.

Sementara itu Alfan Lubis juga mendesak pihak penegak hukum agar benar-benar menjalankan amanah Kapolda Sumut

"Kami memintak pihak Polres Tapsel agar menggelar ulang kasus perambahan hutan yang diduga melibatkan oknum Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, Karna menurut kami sangat janggal kasus tersebut di SP3 kan. Karna bechoe milik Dinas PUPR Kota Padangsidimpuan tersebut sempat di Police Line di TKP Desa Batang Tura Julu,Kecamatan Sipirok,Kabupaten Tapsel, setelah itu dipindah dan diduga sempat dititipkan beberapa bulan  di gudang milik PT.DNG Desa Palsabolas,Kecamatan Angkola Timur,"ujarnya

Pada kesempatan yang sama Tomy Siregar juga mendesak pihak Polres Tapsel agar menindak tegas segala bentuk perambahan hutan utama nya di Kabupaten Tapsel, apalagi mengingat seringnya terjadi bencana yang diduga akibat perambahan hutan yang meraja lela

"Kami mendesak agar kasus ini di usut tuntas, mengingat seringnya terjadi bencana yang diduga akibat perambahan hutan seperti banjir bandang 2017 silam yang sempat meluluh lantakkan Kota Padangsidimpuan dan Madina,Ratusan Rumah hanyut dan hancur lebur malah menelan korban jiwa, untuk itu kami memintak pihak Polres Tapsel agar menindak tegas pelaku perambahan hutan meskipun itu diduga melibatkan Irsan Efendi Nasution (Walikota Padangsidimpuan)," ujarnya dengan nada kesal.

Pantauan menaratoday.com puluhan massa ini berjanji jika tidak menemukan titik terang,mereka akan membawa kasus tersebut agar digelar ulang di Mabes POLRI.
(Ucok siregar)
Lebih baru Lebih lama