MenaraToday.Com – Asahan :
Tak ingin "hambur-hamburkan
dan hanguskan" uang untuk pesta kembang api di malam pergantian tahun 2019
ke tahun 2020, pengurus Generasi Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia
Bersatu (GM Pekat-IB) Kab.Asahan lebih memilih 'serang' (datang memberi
bantuan) warga kurang mampu di Kota Kisaran, Rabu, (1/1/2020).
Ketua GM Pekat IB Provinsi
Sumatera Utara, Khairul Anhar Harahap,SH melalui Sekretaris DPD Pekat IB
Asahan, Efrianto Rany dan Sekretaris GM Pekat IB Asahan, Adi Chandra Pranata
menyebutkan penyaluran bantuan sembako ini untuk menepis anggapan bahwa para
pemuda lebih memilih pola hidup berfoya-foya menjelang pergantian tahun dengan
membuat pesta petasan yang
Penyaluran bantuan berupa
paket sembako itu diharapkan dapat meringankan beban hidup warga kurang mampu
dan memberikan rasa kepercayaan diri warga penerima bantuan bahwa tahun 2020
merupakan tahun kebangkitan semangat hidup menuju kehidupan yang lebih baik.
"Mengawali tahun 2020,
kegiatan penyaluran bantuan sembako ini sebagai pesan moral bagi kita semua,
agar kepedulian dan saling tolong menolong harus ditumbuhkembangkan. Kesulitan
mereka (warga miskin) adalah tanggung jawab kita bersama"ungkap Sekretaris
DPD PEKAT-IB Asahan Efrianto Rany,SE didampingi Sekretaris GM Pekat-IB, Adi
Chandra Pranata,SH.
Selanjutnya Candra, bahwa GM
Pekat-IB mengawali tahun 2020 itu akan tetap konsisten menjadi wadah yang
berjalan diatas kepentingan masyarakat Asahan.
"Kami awali tahun 2020
ini dengan menyisihkan sebagian rezeqi para pengurus untuk membantu warga
kurang mampu. Karena pesan ketum GM Pekat-IB Prov.Sumut, Khairul Anhar
Harahap,SH kepada kami bahwa dibatas kemampuan, menolong orang lain adalah
kewajiban," kata Candra kepada wartawan.
Candra juga mengungkapan, GM
Pekat-IB Kabupaten Asahan akan tetap sebagai organisasi sosial control bagi
kebijakan Pemerintah Daerah.
"Kami ingatkan kepada
Pemkab dan DPRD Kab.Asahan, di tahun 2020 ini jangan salahgunakan amanah
rakyat, pergunakan uang negara APBD,APBN, DAK, DAU, Dana Sharing Provinsi, Dana
Desa dan Dana BOS, dengan sebaik-baiknya untuk pembangunan maupun kepentingan
masyarakat, jika lalai dan Korupsi, kami turun tangan,"tegas Aktivis
mahasiswa UNA itu yang berhasil 'menjungkalkan' Kepala Sekolah SMKN 2 Kisaran
(ZR) karena prilaku Korupsinya ketika menjabat. (Nn/Red)