Polri, Efek Hoax Corona, Masyarakat Jadi Panik, Imun Bisa Turun


Menaratoday.com - Jakarta

 Polri menyebut sejumlah berita bohong atau hoax menyebar di tengah pendemi Corona (COVID-19). Penyebaran hoax itu membuat masyarakat panik dan sedih saat menghadapi wabah Corona.

"Ada bermacam-macam yang diviralkan yang mengarah pada kepanikan masyarakat, jadi masyarakat biar panik. Jadi semua ditampilkan padahal belum tentu benar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono dalam diskusi yang disiarkan Divisi Humas Polri secara online, Rabu (22/4/2020).

Brigjen Pol Argo mengatakan salah satu hoax yang baru-baru ini ditemukan adalah soal begal di Surabaya. Brigjen Pol Argo menyebut kejadian sebenarnya merupakan kecelakaan lalu lintas di Jakarta, tapi fakta yang disampaikan berbeda oleh pelaku.

"Contoh kejadian kecelakaan di Jakarta Pusat, tapi itu kemudian di-framing bahwa itu adalah begal yang ada di Surabaya, akhirnya masyarakat resah. Banyak itu tidak cuma satu, kemudian ini semua di-framing terus," ungkap Brigjen Pol Argo.

Selain hoax, menurut Brigjen Pol Argo, informasi yang menakutkan tentang COVID-19 juga membuat masyarakat sedih. Kondisi itu berdampak pada imunitas seseorang di tengah masa pandemi Corona.

"Jangan sampai masyarakat itu ketakutan melihat informasi-informasi, infonya itu yang sedih, jangan. Bagaimana kematian, itu yang ditampilkan, bukan seperti itu.

Kita menampilkan bagaimana yang gembira, karena dengan kesedihan itu nanti imunnya turun, tapi kalau dengan gembira, imun akan naik," ucap Brigjen Pol Argo.(efrizal)
Lebih baru Lebih lama