Menaratoday.com - Nias
Dari 7 orang warga Desa Tagaule, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias yang mengalami demam tinggi akibat DBD dan Malaria, 2 diantara mereka dilakukan pemeriksaan lanjutan akibat hasil Rapid Test nya reaktif sesuai hasil Rapid Test yang dilakukan oleh RSUD Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nias, Sokhiatulo Laoli saat mengadakan Konferensi Pers di ruang lobi Kantor Bupati Nias, (12/5).
Kepada wartawan Bupati Nias menjelaskan jika kedua orang yang hasil Rapid Testnya reaktif saat ini sedang di isolasi untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Daerah Gunungsitoli, Kabupaten Nias.
"Ke dua orang tersebut ber inisial KL dan FB saat ini sedang di isolasi di RSUD Gunungsitoli, sedangkan 5 orang lainnya dilakukan isolasi mandiri di rumahnya dengan pengawasan pihak Dinkes" ucap Bupati.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan hasil Rapid Test tidak serta merta dapat di vonis terkonfirmasi Covid-19 karena pengalaman di daerah lain ada yang positif versi Rapid Test tapi setelah di cek dengan Swab akhirnya hasilnya negatif.
"Untuk memastikan hasil yang akurat, kita sudah meminta pihak RS untuk mengambil Swab dan mengirimkannya di laboratorium Adam Malik atau USU" jelas Bupati.
Diakhir penyampaiannya Bupati Nias minta warga untuk tidak terlalu cemas dan khawatir karena menurut pengalaman di daerah lain hasil Rapid Test ini kadang meleset, bahkan ke 7 warga tersebut belum ada riwayat keluar daerah.
"Untuk pemeriksaan swab kita perlu menunggu hasilnya sampai 5 atau 7 hari kedepan," terang Bupati. (Tim).