Menaratoday.com, Simalungun (Sumut)- Pemerintah Kabupaten Simalungun hingga saat ini belum juga mengerjakan kegiatan pembangunan tembok bendungan air di areal kebun PTPN unit marihat agar air tidak lagi mengalir ke Jembatan Bailey penghubung Siantar -Tanah Jawa yang dibuat Pemprovsu.
Akibat hal tersebut jembatan bailey terancam rubuh lagi dan juga pemukiman warga di Nagori Totap Majawa dan Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Sebelumnya dari hasil kesepakatan rapat koordinasi di kantor upt bina marga dan bina konstruksi (BMBK) di jalan Ade Irma Pematang Siantar tentang pembagian tugas pada Desember 2019. Dalam hasil rapat Pemkab Simalungun bertugas untuk mengerjakan tembok bendungan, namun sampai detik ini belum ada tanda-tanda pekerjaan pembuatan tembok bendungan di areal perkebunan marihat tersebut.
Pemkab Simalungun diduga tidak serius dan lepas tanggung jawab tanggulangi banjir yang selama ini menjadi bulan- bulanan bagi masyarakat Marubun Jaya, Totap Majawa dan masyarakat Nagori Bah Jambi II.
Jembatan Bailey di jalan provinsi Sumatra Utara kerap mengkhawatirkan rubuh bila air belum dapat di alirkan kesungai bah birong.
Sementara Box Culvert yang dibangun di areal perkebunan marihat oleh rekanan PTPN IV sudah mencapai 80% selesai, jadi tidak lagi menghalangi air mengalir ke sungai bah birong di Nagori Parbalogan Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun apa bila tembok bendungan sudah dikerjakan oleh pemkab Simalungun.
Rijal Saragih selaku plt Kaban BPBD Kabupaten Simalungun saat di konfirmasi di Nagori Balimbingan, ' saya masih baru tugas, dan saya belum mengetahui adanya kesepakatan pembagian tugas itu" ungkapnya.(RG)