Keterangan Gambar : Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Ketua DPRD melakukan Penanam Padi di Kenagarian Gunung Medan (Foto : Syaiful Hanif) |
MenaraToday.com - Dharmasraya :
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan didampingi
Ketua DPRD Pariyanto, beserta Danramil 03/Pulau Punjung Kapten CAJ Tuti
Andayani, Kadis Pertanian Darisman, pihak Kepolisian, dan seluruh anggota
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bina Tani, Kenagarian Gunung Medan, Kecamatan
Sitiung, gelar tanam padi perdana, di hamparan sawah seluas 80 hektare, Jorong
Kapalo Tabek Selasa (23/6/2020).
Kegiatan tanam padi perdana tersebut dalam rangka memperkuat
ketahanan pangan dimasa pandemi, sekaligus menuju era new normal, sebut Sutan Riska.
Menurutnya, Musim tanam kali ini, ada sekira 80 hekate sawah
akan ditanami secara serentak oleh anggota Gapoktan Bina Tani Kenagarian Gunung
Medan. Tentunya hal ini, diharapkan dapat menjadi lubung padi, sehingga mampu
menopang kecukupan pangan masyarakat Kecamatan Sitiung, umumnya masyarakat
Dharmasraya.
"Penanaman padi perdana dimasa pandemi oleh Gapoktan
Bina Tani, dapat menjadi acuan dan motivasi bagi Gapoktan, serta Kelompok Tani
(Keltan) lainnya untuk turun kesawah," sebut Raja Muda Koto Besar itu.
Pasalnya mutu dan kualitas padi sawah, lebih mempuni dalam
meningkatkan priduksi hasil panen. Dalam kontek sekarang, perlu peran aktif
petani untuk kembali turun kesawah, agar produksi bahan pangan tetap stabil.
Secata terpisah Kadis Pertanian Dharmasraya, Darisman,
menyebutkan bahwa tahun ini, Kabupaten Dharmasraya memiliki tanggung jawab melaksanakan penanaman padi, sesuai dengan
Laporan Tambah Tanam (LTT) seluas 16.255 hektar, dengan indeks tanam sebanyak
248 hektar.
"Makanya, sangat diperlukan sinergitas petani dan
penyuluh, sehingga kebutuhan beras ditengah masyarakat tercapai dan diharapkan
juga setiap tahunnya melebihi dari target," terang Darisman.
Untuk mendukung produksi pertanian, terutama padi sawah,
pemerintah telah memberikan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor,
alat tanam, rice transplanter, combine, thresher dan alat pertanian lainnya,
sesuai dengan permintaan dan kebutuahan
petani, pungkas Darisman.
Syaiful Hanif