![]() |
Keterangan Gambar : Aksi Teatrikal Kelompok Mahasiswa dan Pemuda Perlanaan Menyindir Pemerintah Terkait Jalan Yang Rusak dan Belum Pernah Mendapatkan Pembangunan (Foto : Dwi) |
MenaraToday.Com –
Simalungun :
Curhatan cewek
pemegang poster ini teramat miris dilihat. Hanya lantaran jalan menuju
kerumahnya banyak lubang dia harus menelan 'pil pahit' dalam percintaan. Bayangkan
saja, hanya gegara jalan menuju ke rumahnya banyak lubang, dia diputuskan oleh
pacarnya.
![]() |
Keteangan Gambar : Dengan bermandi lumpur di jalan yang rusak, pemuda dan mahasiswa Perlanaan menyindir pemerintah (Foto : Dwi) |
"Aku
diputuskan pacarku karena jalan kerumahku", tulis sekelompok warga yang
tergabung dalam aksi keluarga mahasiswa dan pemuda Nagori Perlanaan, Kecamatan
Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Aksi sindir
sekelompok mahasiswa dan pemuda Perlanaan ini diposting di media sosial
(Facebook), Senin (13/7/2020) terkait
arus transportasi di daerah itu yang kondisinya hancur bagaikan kubangan
kerbau.
Dalam aksinya,
sekelompok pemuda dan mahasiswa tampak membentang sejumlah poster dengan
berbagai tulisan diantaranya "Selamat datang dikawasan 1000 lubang.
Selamat uji nyali di jalan 2021 lubang. Well come kampung terlantar dan 2021
direnovasi".
Selain
menyuarakan aspirasinya, para pemuda juga terlihat ada yang duduk bahkan nyaris
berbaring disekitar lubang pada badan jalan yang digenangi air. Sementara pada
posisi lain pemuda juga terlihat berakting sedang memancing ecek-eceknya
disebuah kolam pemancingan.
Agaknya aksi
itu juga sebagai isyarat bahwa jalan penghubung antar desa tersebut lebih layak
diibaratkan kolam pancing.
Salah seorang
tokoh masyarakat Nagori Perlanaan, Joko saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon,
Selasa malam (14/7/2020) membenarkan
aksi mahasiswa dan pemuda Perlanaan,
Senin kemarin.
Menurut Joko,
aksi tersebut merupakan teguran kepada Pemerintah terkait rusak parahnya akses
penghubung antar desa tersebut. Aksi sindiran itu juga bertujuan agar ada
perhatian Pemerintah untuk melakukan perbaikan.
"Sudah
bertahun-tahun jalan tersebut rusak parah sehingga berakibat arus transportasi
masyarakat terhambat. Namun begitu, sampai saat ini belum juga dilakukan
perbaikan", ungkap Joko.
Joko menuding
pihak Pemerintah terkesan tutup mata. Bahkan kata tokoh ini, aksi yang
dilakukan mahasiswa dan pemuda hanya dianggap sebuah lelucon.
Sebagai
masyarakat Joko berharap Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui instansi yang
membidangi cepat tanggap dan melakukan perbaikan agar jalan tersebut tidak lagi
sukar dilalui.
"Kita
minta jalan segera dilakukan perbaikan, lancarnya arus transportasi tentunya
akan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat", pungkas Joko. (Dwi)