Keterangan Gambar : Gubsu Edy Rahmayadi saat melakukan Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi di Jakarta (Foto : Tim)
MenaraToday.Com – Medan :
Untuk meningkatkan
dan mempercepat proses tes swab di Sumatera Utara (Sumut), Gubernur Sumut Edy
Rahmayadi meminta kepada pemerintah pusat agar menambah laboratorium pemeriksa
Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19. Hal tersebut dibutuhkan agar
daerah-daerah terjauh dapat memiliki laboratorium PCR dan melakukan tes swab
sendiri.
Hal tersebut
disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi saat mengikuti Rapat Terbatas (Ratas)
Gubernur, kepala lembaga atau instansi negara dengan Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara virtual di Rumah Dinas Gubernur, Jalan
Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu
(2/9/2020). Saat ini Sumut memiliki 11 laboratorium PCR.
“Karena Sumut ini ada
33 kabupaten/kota yang letaknya berjauhan, untuk itu kami mohon bantuan untuk
bidang kesehatan khususnya lab-lab untuk melakukan pemeriksaan specimen di
daerah yang terjauh seperti di Nias, Pakpak atau Tapanuli,” ujar Gubernur.
Gubernur juga
melaporkan kepada Presiden, tren peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi.
Meski begitu, setelah pertengahan hingga akhir Agustus, Gugus Tugas Percepatan
Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut bisa mengendalikan. Angka positivity rate
Sumut saat ini adalah 16,1% menurun dari 18,3% pada pertengahan Agustus 2020.
Selain itu, yang
cukup menggembirakan angka kesembuhan kini mencapai 58,1%. Pada pertengahan
Agustus angka kesembuhan di Sumut hanya 43%. “Itu semua karena kegiatan
intervensi kami di bidang kesehatan. Kami akan berusaha terus meningkatkan hal
ini,” ujar Edy Rahmayadi.
Mengenai
perekonomian, Edy melaporkan pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Sumut
berada pada angka minus 2,37%. Untuk itu, Pemprov Sumut akan melakukan kegiatan
intervensi ekonomi dari refocusing tahap II sebesar Rp500 miliar. Untuk
stimulus ekonomi diarahkan lebih banyak sektor produktif yakni pertanian dan
peternakan.
“Karena sudah ada
bantuan dari Presiden kami terima, mulai dari BLT hingga PKH. Terima kasih
Presiden sehingga kami bisa memberikan bantuan yang sifatnya produktif,” kata
Edy.
Pemprov Sumut juga
telah melakukan implementasi Inpres Nomor 6 Tahun 2020. Salah satunya adalah
melakukan gerakan pembagian 5 juta masker, serta telah menerbitkan Peraturan
Gubernur (Pergub) Nomor 34 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) di Sumut.
Menanggapi
permintaan Gubernur tersebut, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan untuk
segera berkoordinasi dengan Gubernur. “Untuk lab yang masih kurang, saya sudah
minta Menkes untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur,” kata Presiden.
Presiden mengingatkan
kepada para Gubernur untuk berhati-hati pada tren peningkatan kasus positif.
Meskipun angka pergerakan kasus Indonesia menurut Presiden masih lebih
terkendali ketimbang negara lain.
Presiden juga
mengatakan, akhir tahun 2020 Indonesia akan mendapatkan 20 - 30 juta
vaksin. “Kemudian sampai akhir tahun
2021 kita juga sudah mendapatkan komitmen kira-kira 290 juta vaksin. Karena
jangkanya masih sampai akhir 2021, saya minta kepada para gubernur untuk
pengendalian Covid itu betul-betul menjadi fokus dan konsentrasi kita. Karena
memang ini kita perlu memperkuat ketahanan kita agar sampai betul-betul pada
seluruh rakyat kita. Kita vaksin semuanya,” pesan Gubernur.
Sementara itu,
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua berada pada minus 5,3%,
menurun dari kuartal pertama pada posisi 2,97%. “Untuk itu, untuk kuartal
ketiga kita masih punya waktu 1 bulan yaitu Juli, Agustus, September. Kita masih
punya kesempatan di bulan September ini. Kalau kita masih berada dalam posisi
minus, artinya kita masuk ke resesi,” ujar Presiden.
Karena itu, Presiden
meminta agar kepala daerah untuk mempercepat belanja APBD, terutama yang
berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja bansos. “Ini
betul-betul disegerakan, sehingga bisa meningkat konsumsi masyarakat dan
memulihkan ekonomi di daerah,” kata Presiden.
Menteri Kesehatan
Terawan mengatakan untuk laboratorium PCR di tempat wilayah terjauh Sumut akan
ditindaklanjuti sesegera mungkin. “Kalau bisa minggu ini kami segerakan,” kata
Terawan.
Turut serta dalam
rapat tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Gubernur se Indonesia, kepala
lembaga dan instansi negara. Turut mendampingi Gubernur, OPD Pemprov Sumut.
(Tim)