MenaraToday.Com – Tanjungbalai :
Tenaga kerja
bongkar muat di Pelabuhan Teluknibung Kota Tanjungbalai melakukan aksi mogok
kerjam akibatnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan ekspor
impor tersebut terganggu meski hanya beberapa jam.
Informasi yang diperoleh, Rabu (13/1/2021), aksi mogok kerja ini diduga dipicu masalah internal Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
Kepala Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Afrizal Tanjung mengatakan,
aktivitas bongkar muat memang sempat berhenti karena tidak ada buruh yang
bekerja. Namun, aksi itu tidak berlangsung lama karena para pekerja kembali
beraktivitas setelah adanya pembicaraan di internal TKBM.
Menurut
Afrizal, masalah internal berawal dari direkrutnya Tenaga Kerja Tambahan (TKT)
di luar TKBM beberapa waktu lalu oleh pengelola TKBM. Rekrutmen dilakukan
karena jumlah anggota TKBM yang masih kurang sementara mobilitas di pelabuhan
cukup tinggi.
Belakangan,
TKT menuntut agar diangkat menjadi TKBM dengan alasan persamaan hak dan
kewajiban di antara buruh pelabuhan. Sayang, hal itu tidak bisa langsung
dipenuhi pengurus TKBM mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.
"Alhamdulillah,
aktivitas pelabuhan sudah normal kembali, kami tidak bisa mencampuri terlalu
jauh internal mereka, biarkan mereka selesaikan, kami hanya memediasi dan
memastikan agar kegiatan di pelabuhan tidak terganggu, sesuai kesepakatan yang
saya dengar tadi, mereka akan rapat kembali tanggal 26 Januari 2021," kata
Afrizal.
Sementara,
seorang pengurus perusahaan pelayaran mengaku terganggu dengan mogoknya tenaga
kerja bongkar muat. Dia berharap agar TKBM segera menyelesaikan masalahnya
tanpa harus mengorbankan pihak lain.
"Ya pasti
terganggu lah, kita udah bayar upah para pekerja, tapi nyatanya masih ada
persoalan seperti ini," ungkap pria yang enggan dimuat identitasnya ini.
Selaku
penerima kuasa Hendra Dalimunthe mengatakan hari ini kegiatan yang dilakukan
dari buruh yang mogok kerja dikarenakan
mereka selama hampir bekerja kurang lebih 20 tahun tidak pernah mendapatkan
haknya bahkan kawan-kawan tersebut mengalami pemotongan upah kerja setiap hari
potongan upah itu terjadi berkisar 20% sampai 30% selama hampir 20 tahun dan
itu dilakukan oleh pengurus koperasi TKBM Tanjung balai.
Dikatakannya yang seperti jaminan kesehatan
jaminan kecelakaan kerja jaminan kematian jaminan hari tua terus alat pelindung
diri selama bekerja tidak pernah dilakukan seperti mendapatkan THR tidak
ada mendapatkan.
Bahkan ada satu pekerja yang mengalami cacat
permanen karena mengalami kecelakaan kerja sampai hari ini tidak ada
pertanggungjawaban dari koperasi itu
mengenai hak-hak kawan-kawan buruh TKBM tadi kan sudah terjadi pertemuan
salah satu pengurus koperasi TKBM berjanji akan membahas itu pada saat
melaksanakan rapat anggota tahunan yang katanya akan mereka laksanakan pada
awal Februari 2020.
Tetapi kita meminta kepada pengurus TKBM itu
pengurus koperasi TKBM supaya tanggal
antara tanggal 25 sampai 26 Januari ini kita harus sudah mendapatkan jawaban
terhadap apa yang kita minta apa yang dituntut tadi kita menyampaikan bahwa ada
tiga yang menjadi permintaan kita itu yang pertama uang yang dipotong oleh pengurus koperasi TKBM hampir selama 20
tahun itu harus dikembalikan kalau memang itu tidak termasuk tidak sesuai
dengan aturan yang , kedua kita minta supaya dilakukan kembali pemilihan
ketua koperasi TKBM yang ketiga kita
perintah bahwa seluruh pihak-pihak terkait supaya melaksanakan dan mematuhi
perintah undang-undang serta turunannya seperti itu sekitar kurang lebih 50
orang, ada pak Mukti perwakilan KSOP
terus bapak Wanto dari perwakilan PT terus Bapak panjaitan dari pihak
kepolisian dan juga ada namanya dari pihak angkatan laut dan juga diwakili oleh
salah satu pengurus koperasi TKBM dan kawan-kawan buruh TKBM yang melaksanakan
aksi mogok kerja sebagai penerima kuasa
kawan-kawan,"Ujarnya.
Terpisah hal
tersebut Ketua TKBM Edi Syahputra Panjaitan mengungkapkan dalam hal ini saya belum
mengetahui Karena saya baru menjabat sebagai ketua pelaksana mestipun saya
masih baru diangkat tapi akan saya
pelajari dan untuk tunjutan mereka akan dirapatkan kepada seluruh pegurus. (Gani)