Tetapi yang dialami seorang ibu hamil ibu Fatimah yang didampingi suaminya saidi akbar hanya mendapatkan khayalan isap jempol belaka, ternyata yang dialami tidak sesuai harapan bupati
"Pada waktu pemeriksaan istri saya mengalami tanda-tanda pendarahan sedikit (flex), dan ditangani oleh petugas puskesmas sungai kakap menyatakan hasil pemeriksaan ibu masih bisa dilakukan disini dan hanya diberikan obat dan vitamin saja"ujar pak Saidi saat dikonfirmasi awak media dikediamannya
"Ia menceritakan bahwa pada waktu saat itu kondisi istri saya mengalami nyaris keguguran, tetapi saya heran kok pihak puskesmas hanya memanggil istri saya keruangan secara tertutup tanpa didampingi saya dan tidak tahu apa yang dijelaskannya dan tidak mau merujuk istri saya faskes selanjutnya yaitu rumah sakit bersalin yang dituju dengan dibekali surat rujukan faskes, soalnya ini kan fatal" katanya
Lanjut dikatakannya lagi "harapan saya sih puskesmas sungai kakap ini,bisa merujuk istri saya ke rumah sakit bersalin yaitu rumah sakit bersalin Jeumpa dengan dibekali surat rujukan faskes tingkat pertama ,ternyata hanya khayalan dan isap jempol saja untuk mendapatkan pelayanan kesehatan BPJS kesehatan untuk bisa ditangani pertolongan selanjutnya"
"Seharusnya mereka memberikanSolusi dan informasi pelayanan yang terbaik dan menginformasikan ke saya tentang resiko, malahan dianggap sepele atau biasa-biasa saja"ujarnya
Saat dikonfirmasi awak media disalah satu dokter yg bertugas dipuskesmas kecamatan sungai kakap sore kemarin
Memang benar adanya pasien yang bernama Fatimah yang didampingi suaminya saidi Akbar pada saat itu pasien ibu Fatimah memeriksa kehamilan nya tentang adanya flek atau bercak darah kepoliknik kebidanan, tetapi saya masih belum mengetahui secara pasti keadaan ibu Fatimah sekarang kalau bisa dibawa kesini saja untuk mendapatkan pelayanan medis"Ia menambahkan kami siap melayani 24 jam siapa saja masyarakat melakukan pemeriksaan dan pengobatan dipuskesmas ini apabila dalam keadaan gawat darurat.pintanya.(GUN)