Warga Bodur Terpaksa Memutar arah untuk beraktivitas |
Menaratoday.com PANDEGLANG, Panimbang-Warga Kampung Bodur Desa Tanjung Jaya Kecamatan Panimbang Kabupaten pandeglang, provinsi banten mengeluhkan diportalnya Akses Jalan oleh PT. Banten West Java (BWJ) yang menaungi kawasan Tanjung Lesung.
Salah satu warga setempat Amad (66) mengatakan, jalan tersebut merupakan salah satu akses penting bagi warga dalam menjalankan perekonomian.
"Jalan tersebut merupakan akses kami dalam mengangkut hasil bumi, tidak hanya itu, jalan tersebut juga biasa digunakan untuk rutinitas sehari-hari warga dalam bekerja dan anak-anak pergi sekolah," tuturnya, Jum'at (16/07/21).
Tambah Amad, jika jalan tersebut di lumpuhkan secara permanen maka kegiatan masyarakat akan menjadi lumpuh.
"Akibatnya kini kami harus memutar arah lebih jauh lagi, sebab jalan masuk ke permukiman warga di portal dan digembok oleh pihak perusahaan," katanya.
Amad mengaku heran dengan pihak PT BWJ yang tidak bersahabat dengan masyarakat sekitar, hingga jalan menuju permukiman warga di portal.
"Mereka hanya memberi akses jalan berukuran 1 meter itupun berbelok jalannya, sehingga tidak sedikit warga yang tergelincir dan jatuh di jalan tersebut," imbuhnya.
Kata Amad, sebetulnya akses jalan menuju kampung Bodur ada dua jalur, satu yang di portal permanen dan satu lagi portalnya selalu di gembok, dan hanya dibuka saat mereka ada kepentingan saja, ya akhirnya kami terpaksa menggunakan yang berkelok yang cukup membahayakan ini," akunya.
Sebetulnya, jelas Amad, ketika awal pembangunan pihak BWJ berjanji memberikan akses jalan untuk warga sekitar, namun kenyataanya ingkar.
"Saya dan masyarakat disini hanya ingin pihak BWJ menepati ucapannya yang akan memberikan akses jalan bagi kami warga sekitar, karena kami bingung harus lewat mana ketika mengangkut hasil bumi dan beraktivitas, semoga jeritan hati kami didengar oleh mereka dan mohon juga kepada pemerintah untuk membantu menyelesaikan persoalan ini dengan pihak perusahaan," harapnya.
Sementara itu, Kordinator PT BWJ Sutisna membantah telah menutup akses Jalan menuju pemukiman masyarakat.
“gak betul itu, Kami masih memberikan akses jalan kok bagi masyarakat untuk berlalu lintas, hanya saja memang kami tidak memperbolehkan kendaran truk lewat, karena suka ada penambang karang liar yang mencuri karang pantai di sekitar kawasan, jadi untuk melindungi ekosistem agar tidak semakin rusak kami tutup jalur tersebut untuk menjaga amanah undang-undang,” ujar Sutisna
Sutisna juga membantah tudingan warga telah memblokir jalan dengan selalu menggembok portal.
“Sebetulnya kita masih sediakan jalan untuk kendaran roda dua untuk warga kampung Bodur agar bisa melintas,” katanya singkat
Terpisah, kepala desa Tanjung Jaya Astaka mengaku sudah mengkordinasikan perihal akses jalan yang dikeluhkan warganya dengan pihak perusahaan.
"Saya sudah mendatangi pihak perusahaan dan sudah menyampaikan apa yang menjadi keluhan warga saya, hal ini agar warga tidak terganggu dan juga tidak merasa kesulitan untuk keluar masuk menuju permukiman, ya mudah-mudahan pihak perusahaan mengerti dan faham keinginan warga," jelasnya.
ILA