Labuan, MENARATODAY.COM-Pemerintahan Desa (Pemdes) Teluk Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, selama hampir tiga bulan terakhir gotong royong bersama warga mengatasi sampah menggunung yang tersebar disepanjang bibir Pantai.
Dan selama dua bulan, Warga bersama Pemdes telah berhasil mengangkut sebanyak 120 truk berisi sampah.
Kepala Desa (Kades) Teluk Ian Sophian mengatakan, dalam sehari pihak Desa dibantu warga telah berupaya membersihkan tumpukan sampah disepanjang pantai Desa Teluk dan juga lingkungan warga.
"Sehari itu kami mengangkut sampah sebanyak 2 truk, jadi kalau dikalkulasi dalam jangka dua bulan kami telah mengangkut sampah warga sebanyak 120 truk, cukup kewalahan karena baru ada satu armada," tuturnya. Kamis (12/05/2022).
Ian menuturkan, meski sudah diangkut sebanyak itu, namun tumpukan sampah tak kunjung berkurang, karena warga masih membandel membuang sampah dilokasi yang tak seharusnya.
"Perjuangan kami masih panjang sepertinya, karena warga sulit sekali untuk dilarang membuang sampah dilokasi yang tak seharusnya, seperti di bibir pantai dan aliran sungai," tukasnya.
Untuk pembuangan sampah, kata Ian, pertama ke babakan, namun karena terkendala penutupan akhirnya dipindah ke Kadu Kemis Kecamatan Carita tapi cuman 2x karena pihak sana gak sanggup nerima bakarannya mungkin sangking banyaknya, kemudian pindah lagi ke urugan milik saya pribadi, dan sekarang kembali dibuang ke Babakan karena sudah dibuka," ujar Ian.
Lanjut ian, untuk armada angkut saat ini hanya ada satu, itupun bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang.
"Itu ada bantuan mobilnya layak pakai dan layak diperbaiki, dana operasional sendiri alhamdulillah ada lah dari Desa meski lumayan cukup besar ya, karena bantuan dari PAD sendiri masih nol," ucapnya.
Selama tak ada kendala, kata ian, Pemdes dan warga akan terus melakukan giat bersih-bersih sampah ini.
"Yah terus selama tidak ada kendala, biar bukti yang berbicara karena kalau kita diam tidak akan menyelesaikan persoalan, tapi selama kita mau turun trus eksekusi insya allah, intinya persoalan sampah di Teluk ini akan terus kita benahi," tukasnya.
Yang penting, masih kata Ian, masyarakat Desa Teluk mau merubah pola fikirnya, dah sedikit-sedikit sudah mulai kelihatan, sehingga ikon Teluk sebagai Desa sampah menjadi terurai.
"Harapan saya ada bantuan mobil yg baru yang layak, biar managemen kita tidak terkendala dengan perbaikan-perbaikan armadanya yang ada, misal belum apa-apa beli aki, ban gundul, master kopling jebol, dan masih banyak lagi persoalan yang lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Ahmad Saepudin hingga berita ini ditayangkan belum memberikan keterangan apapun. ***